Ketika seseorang menderita asma, saluran pernapasan akan bereaksi terhadap pemicu di sekitar.
Pemicu asma mungkin bisa menimbulkan gejala asma atau memperburuknya.
Beberapa pemicu asma yang umum dialami antara lain:
- Infeksi, seperti sinusitis, pilek, dan flu.
- Alergen, seperti serbuk sari, jamur, bulu hewan peliharaan, dan debu.
- Iritan, seperti bau yang kuat dari parfum atau larutan pembersih.
- Polusi udara.
- Asap rokok.
- Olahraga.
- Udara dingin atau perubahan cuaca, seperti suhu atau kelembapan udara.
- Penyakit refluks gastroesofageal (GERD).
- Emosi yang kuat, seperti kecemasan, tawa, kesedihan, atau stres.
- Obat-obatan seperti aspirin.
- Pengawet makanan yang disebut sulfit, ditemukan dalam makanan seperti udang, acar, bir dan anggur, buah-buahan kering, hingga jus lemon.
Baca juga: 7 Cara Sederhana Mencegah Asma Kambuh
Komplikasi asma
Komplikasi asma meliputi:
- Gejala yang mengganggu tidur, pekerjaan dan aktivitas lainnya.
- Sering absen dari pekerjaan atau sekolah karena asma kambuh.
- Penyempitan permanen pada saluran yang membawa udara ke dan dari paru-paru (tabung bronkial), yang memengaruhi kelancaran pernapasan.
- Kunjungan ruang gawat darurat dan rawat inap akibat serangan asma parah.
- Efek samping dari penggunaan jangka panjang dari beberapa obat yang digunakan untuk menstabilkan asma parah.
Perawatan yang tepat dapat berperan besar dalam mencegah komplikasi jangka pendek dan jangka panjang yang disebabkan oleh asma.
Baca juga: Pengidap Asma Terinfeksi Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.