KOMPAS.com - Asma adalah gangguan paru-paru kronis yang menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada paru-paru.
Menurut WebMD, asma menyebabkan saluran pernapasan meradang dan menyempit sehingga penderitanya sulit bernapas.
Asma parah bahkan bisa menyebabkan kesulitan berbicara atau bergerak aktif.
Menurut Healthline, asma yang muncul sejak masa kanan-kanak umum terjadi. Namun, kita bisa mengembangkannya kapan saja selama hidup.
Bahkan, tidak sedikit orang berusia di atas 50 tahun didiagnosis dengan gangguan paru-paru ini.
Baca juga: Pentingnya Kendalikan Penyakit Asma di Masa Pandemi
Tiga gejala asma yang utama adalah:
Ketika bernapas seperti biasa, pita otot di sekitar saluran napas akan rileks dan udara bergerak bebas. Namun, pada penderita asma, otot-otot tersebut menegang dan udara sulit melaluinya.
Asma menyebabkan saluran bronkial di paru-paru memerah dan bengkak. Peradangan ini dapat merusak paru-paru.
Mengobati kondisi ini adalah kunci untuk mengelola asma dalam jangka panjang.
Penderita asma memiliki saluran udara sensitif yang cenderung bereaksi berlebihan dan menyempit ketika mereka berkontak dengan faktor pemicu ringan sekalipun.
Masalah-masalah tersebut dapat menyebabkan gejala asma seperti:
Gejala asma tidak selalu sama pada setiap penderita.
Penderita satu mungkin hanya mengalami beberapa gejala, sementara penderita lainnya mengalami semua gejala.
Gejala asma juga bisa bervariasi pada satu serangan asma ke serangan asma berikutnya, serta bisa ringan atau bisa parah.
Beberapa penderita bahkan bisa saja tidak mengalami gejala asma apapun, sementara penderita lainnya mengalami masalah setiap hari.
Serangan asma ringan lebih umum dan sering terjadi. Biasanya, saluran pernapasan terbuka beberapa menit hingga beberapa jam.
Sementara serangan asma parah jarang terjadi, namun ketika terjadi mungkin akan lebih lama dan memerlukan bantuan medis segera.
Penting untuk mengenali dan mengobati bahkan gejala asma ringan sekalipun untuk mencegah kekambuhan di kemudian hari.
Baca juga: Mengapa Gejala Asma Memburuk di Malam Hari?
Asma cenderung diturunkan dalam keluarga dan mungkin diturunkan, tetapi faktor lingkungan juga dapat menjadi penyebab asma.
Para ilmuwan terus mengeksplorasi apa penyebab penyakit asma, namun kita tahu bahwa faktor-faktor berikut memainkan peran penting dalam pengembangan asma:
Asma cenderung menurun dalam keluarga. Jika ibu atau ayah kita menderita asma, maka kemungkinan besar kita juga akan menderita asma.
Beberapa orang lebih mungkin mengembangkan alergi daripada yang lain, terutama jika salah satu orangtua mereka memiliki alergi.
Kondisi alergi tertentu bisa menjadi penyebab asma.
Saat paru-paru berkembang pada masa bayi dan anak usia dini, infeksi pernapasan tertentu dapat menyebabkan peradangan dan merusak jaringan paru-paru.
Kerusakan yang terjadi pada masa bayi atau anak usia dini dapat berdampak pada fungsi paru-paru dalam jangka panjang.
Kontak dengan alergen, iritasi tertentu, atau paparan infeksi virus saaat bayi atau pada anak usia dini dengan sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya matang juga dapat menjadi penyebab asma.
Paparan bahan kimia dan debu tertentu di tempat kerja juga berperan penting dalam pengembangan asma pada orang dewasa.
Baca juga: 3 Posisi Tidur yang Direkomendasikan bagi Penderita Asma
Pemicu asma mungkin bisa menimbulkan gejala asma atau memperburuknya.
Beberapa pemicu asma yang umum dialami antara lain:
Baca juga: 7 Cara Sederhana Mencegah Asma Kambuh
Komplikasi asma meliputi:
Perawatan yang tepat dapat berperan besar dalam mencegah komplikasi jangka pendek dan jangka panjang yang disebabkan oleh asma.
Baca juga: Pengidap Asma Terinfeksi Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.