Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/09/2021, 20:49 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orangtua yang jarang menyempatkan waktu bermain bersama anak lantaran sibuk bekerja di rumah.

Padahal, bermain dengan anak adalah faktor penting untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal sesuai usia.

Spesialis anak di FKUI-RSCM, dr Mesty Ariotedjo, SpA menuturkan, perkembangan anak terjadi sejak anak tersebut masih di dalam kandungan.

"Perkembangan otak anak biasanya terjadi selama anak di dalam kandungan. Kemudian, kemampuan anak untuk melihat dan mendengar akan terjadi di tiga sampai lima bulan pertama."

Begitu penuturan Mesty dalam kampanye Early Learning Centre bertajuk "Main Sama Anak" yang diadakan virtual pada Kamis (9/9/2021).

"Di masa itu, penting buat orangtua mengajak anak bermain, bisa dengan menunjukkan gambar atau menyetel musik yang menarik untuk anak."

Baca juga: Pahamilah, Manfaat Ayah Bermain dengan Anak...

Ia menekankan orangtua dan pendidik untuk memilih permainan dan jenis mainan yang sesuai dengan usia anak.

"Penting bagi mereka (orangtua dan pendidik) untuk mengetahui permainan dan jenis mainan sesuai usia anak, sehingga anak bisa melakukan aktivitas yang pas dengan fase perkembangan dan usianya," sebut dia.

"Kalau kita memberikan mainan yang terlalu mudah, anak menjadi cepat bosan."

"Sementara kalau ibu memberikan mainan yang susah, anak akan mengingat bahwa ketika ibunya mengajak bermain, pastinya permainan itu susah dan akhirnya anak tidak mau bermain," imbuh wanita itu.

Lebih lanjut menurut Mesty, saat ini banyak orangtua merasa insecure lantaran melihat anak lain yang memiliki perkembangan lebih cepat daripada anak mereka.

"Karena lihat anak lain yang umur tiga tahun sudah bisa membaca, kita sebagai orangtua lalu terobsesi untuk membuat anak kita juga harus bisa membaca," cetusnya.

Padahal, kata dia, hal yang paling penting bagi anak di usia dini adalah bermain.

Baca juga: Bermain di Alam Terbuka Jaga Kesehatan Mental Anak

IlustrasiSHUTTERSTOCK Ilustrasi
"Studi menunjukkan, anak yang membaca sesuai perkembangan di usianya memiliki pemahaman baca lebih baik dibandingkan anak yang terlalu cepat membaca."

"Sebab, anak yang membaca sesuai perkembangan di usianya menguasai konsep membaca terlebih dahulu, tidak sekadar tahu ini huruf A, huruf E, dan sebagainya," papar Mesty.

Di samping memerhatikan perkembangan sesuai usia anak, Mesty menyarankan para orangtua untuk melihat minat anak terhadap sesuatu.

"Misalnya, anak lagi suka main mobil-mobilan, boneka atau rumah-rumahan, jangan paksa anak untuk bermain yang lain," ucapnya.

"Kita bisa bantu anak dengan membikin gedung atau tempat untuk parkiran mobilnya. Intinya, lihat anak antusiasnya dengan apa, dan itulah yang kita kembangkan."

Baca juga: Berikan Keleluasaan Anak Bermain Hingga Usia 7 Tahun

Menemani anak bermain bukan semata-mata tugas ibu saja. Dalam hal ini, peran ayah juga dibutuhkan dalam pengembangan aspek intelegensi, sosial, dan emosional anak, catat Mesty.

"Ada studi yang menyebutkan sekitar 47 persen ayah tidak terlibat ketika anak bermain. Padahal peran ayah juga penting."

"Ketika anak merasa ayah berperan serta dalam menemani ia bermain, maka perkembangan regulasi emosi anak akan terbangun," jelas dia.

"Ajak anak untuk bermain apa saja, sebisa mungkin permainannya bervariasi. Misalnya hari ini melakukan aktivitas fisik, besoknya bisa bermain puzzle bareng."

Mesty berpesan kepada seluruh orangtua untuk setidaknya bermain dengan anak minimal 30 menit per hari.

"Tidak perlu muluk-muluk. Kita bisa memblok jadwal setiap hari untuk bermain selama 30 menit dengan satu anak. Jadi kalau anaknya ada tiga, ya tiga kali 30 menit," terang Mesty.

"Masa blok jadwal buat kerjaan sehari-hari bisa, buat menghabiskan waktu bersama anak nggak bisa."

"Jangan sampai kita melewatkan momen perkembangan anak yang tidak bakal bisa diulangi kembali," tegasnya.

Baca juga: Sadari, 3 Manfaat Penting Bermain bagi Tumbuh Kembang Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com