Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2021, 07:33 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

"Meskipun desain kantor terbuka dimaksudkan untuk mendorong kita berinteraksi tatap muka, hal itu justru membuat kita untuk tidak melakukan interaksi," tulis mereka.

Baca juga: Banyak Pria Anggap Enteng Lelucon Seksual di Kantor, Wanita?

Bagi seorang wanita, kantor juga bisa menjadi tempat mereka merasa diawasi orang lain dan mengalami interaksi yang tidak menyenangkan.

Sebuah studi tahun 2017 yang dimuat dalam jurnal Gender, Work and Organization mengungkap hal itu.

Dalam studi tersebut, para peneliti di Anglia Ruskin University dan University of Bedfordshire meneliti 1.000 pegawai pemerintah Inggris yang pindah ke kantor terbuka dengan kaca transparan.

Beberapa pegawai wanita mengaku mereka menikmati perasaan bisa dilihat orang lain dan bertemu rekan kerja.

Akan tetapi, tak sedikit pegawai wanita yang melaporkan mereka merasa lebih dipantau rekan kerja pria, dan gerakan mereka menjadi lebih terbatas.

Satu peserta mengatakan dia hanya mengurung diri di ruangan tempat ia bekerja karena jika berada di luar ruangan kerja, ia merasa diawasi.

"Saya cenderung tidak keluar ke atrium untuk makan karena saya selalu merasa sangat terekspos jika saya duduk di sana," katanya.

Dengan kata lain, kantor bukanlah lingkungan yang nyaman bagi semua orang untuk bertemu secara kebetulan.

Baca juga: Efek Buruk Bekerja di Kantor dengan Mayoritas Karyawan Pria

2. Mitos: Orang yang bekerja remote tidak memiliki komitmen terhadap pekerjaan

Anggapan umum yang berkembang adalah orang yang bekerja remote kehilangan budaya di kantor yang dapat membantu memperkuat loyalitas mereka kepada perusahaan.

Benarkah demikian? Tidak. Sebuah survei menyebutkan kesempatan bekerja dari jarak jauh dapat meningkatkan komitmen karyawan terhadap pekerjaan mereka.

Survei itu dilakukan pada 2020 terhadap 7.487 karyawan di 14 negara termasuk AS, Inggris, China, Meksiko, dan Kanada.

Hasilnya, sekitar 68 persen karyawan mengaku memiliki komitmen yang lebih tinggi ketika mendapat pilihan untuk bekerja dari rumah ketimbang karyawan yang tidak memeroleh pilihan tersebut.

Wanita yang bertanggung jawab dalam mengasuh anak memiliki kemungkinan lebih kecil (32 persen) untuk mengundurkan diri jika mereka memiliki pilihan bekerja remote.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com