Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2021, 08:37 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber The Muse

Jangan lupa juga untuk menanyakan dengan cara apa tugas yang sudah kita selesaikan itu  diserahkan kepada atasan.

Saat kita ingin mengembangkan diri dalam bekerja, carilah apakah ada alat, sistem atau proses yang perlu kita pelajari atau tidak.

Siapa tahu, ada program pelatihan dari kantor yang bisa kita akses dari rumah, atau kita dapat menghubungi orang tertentu di kantor.

Sekitar satu sampai dua minggu pertama bekerja, pastikan untuk membahas tujuan yang ingin dicapai dalam 30 hari, 60 hari, dan 90 hari ke depan.

Atasan kita bisa jadi sudah menetapkan sketsa atau rencana, atau kita dapat menyusun rencana itu sendiri.

Seperti apa pun caranya, pastikan kita mengomunikasikan hal tersebut kepada atasan, sehingga kita mengetahui bahwa baik kita maupun atasan berada di jalur yang sama.

Menurut Parsont, ketika kita bekerja dari jarak jauh, atasan mungkin lebih sering menghubungi kita. Namun, itu bukan berarti atasan tidak memercayai kita.

Kita bisa membuat atasan percaya dengan menetapkan tujuan yang jelas dan memenuhi atau melampaui target.

Baca juga: 17 Pekerjaan yang Bisa Dikerjakan di Rumah dan Hasilkan Banyak Uang

3. Memahami cara berkomunikasi tim kita

Ketika kita, atasan, dan rekan kerja semuanya bekerja remote, sebaiknya kita mencari tahu bagaimana cara tim berkomunikasi.

Tujuannya agar kita memahami apakah kita perlu mengecek pekerjaan via email, Whatsapp, atau aplikasi lain yang digunakan tim kerja.

Tim yang bekerja bersama Yu, misalnya, lebih memilih menggunakan sistem obrolan perusahaan yang memungkinkan pengguna untuk menunjukkan apakah mereka sedang aktif, mengikuti rapat, atau offline.

Dengan mengetahui status rekan kerja kita saat ini --apakah sedang online atau rapat, kita bisa mengetahui kapan kita bisa mengharapkan balasan dari rekan kerja.

"Kami juga menggunakan konferensi video untuk rapat sebisa mungkin, sehingga ada interaksi antar manusia," tambah Yu.

Jika rekan kerja kita memiliki email yang menumpuk, tanyakan apakah mereka lebih suka ditelepon atau dikirimi chat untuk pertanyaan singkat, sebut Smith.

"Bertanya melalui email membuat proses menjadi lama karena orang harus melihat email, membaca, lalu merespons email itu," katanya.

"Orang sering lupa betapa mudahnya menelepon dan bertanya, terutama jika itu pertanyaan sederhana seperti 'kapan tanggal rapat berikutnya?'"

Hal itu juga berlaku dalam berkomunikasi dengan atasan. Tanyakan apakah atasan lebih suka dihubungi via email, chat, telepon, atau video call.

Kita pun wajib bertanya kepada atasan kapan ia sedang tidak ingin berurusan dengan pekerjaan dan tidak mau diganggu.

Mengetahui kebiasaan tim kerja berkomunikasi akan memudahkan kita dan tim untuk mengenal satu sama lain, serta menciptakan interaksi yang positif dan produktif.

Baca juga: Mitos Bekerja Remote yang Tidak Perlu Digubris

4. Meminta informasi lebih lanjut

Jika rekan kerja menghubungi melalui email atau pesan singkat terkait tugas, mintalah informasi kepada rekan kerja via panggilan telepon atau video call untuk membahas tugas tersebut, jelas Parsont.

Tanyakan apa yang mereka butuhkan dari kita, dan seperti apa prioritas yang mereka ingin capai.

Hal ini dapat membantu kita memahami jika pekerjaan kita memiliki kaitan dengan proyek dan tujuan yang lebih besar dalam perusahaan.

Dengan demikian, kita akan berusaha sebaik mungkin untuk memenuhi tugas yang diberikan dalam waktu cepat.

Mintalah informasi lebih lanjut kepada rekan kerja. Kita bisa mengirimkan pesan melalui email menggunakan kalimat berikut:

Halaman:
Sumber The Muse
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com