KOMPAS.com - Pada 21 April 1986, reporter terkenal AS Geraldo Rivera memandu siaran langsung program sekitar dua jam yang bernama "The Mystery of Al Capone's Vaults".
Tidak kurang dari 30 juta pemirsa menonton acara spesial tersebut untuk mengetahui pembongkaran jalan bawah tanah rahasia di Lexington Hotel.
Ada dugaan, ruangan bawah tanah itu pernah dijadikan tempat persembunyian mafia kelas kakap Al Capone, sekaligus tempat penyimpanan harta.
Namun setelah dua jam Rivera dan tim melakukan pencarian, tidak ditemukan apa pun di jalan bawah tanah tersebut, kecuali puing-puing.
Lalu di manakah kekayaan yang sudah dikumpulkan bos mafia itu selama bertahun-tahun?
Jawabannya ada di keturunan Capone. Baru-baru ini, cucu-cucu Capone menjual pisau saku milik kakeknya yang bertahtakan berlian dan pistol Colt .45 di pelelangan.
Di antara barang-barang itu, ada satu jam saku Patek Philippe berbahan platinum milik "The Scarface" --julukan mafia tersebut.
"Kami memutuskan untuk menjualnya karena kami semakin tua," kata Diane Patricia Capone, cucu perempuan tertua Al Capone.
"Kami baru saja memutuskannya karena kamilah yang tahu sejarah tentang barang ini, kami hidup dengan barang ini dan mengetahui cerita-cerita di baliknya."
"Jika sesuatu terjadi pada salah satu dari kami, tidak ada orang lain yang tahu barang-barang ini milik siapa, serta kisah di balik beberapa barang ini," tambah Diane.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.