KOMPAS.com – Gangguan kesehatan mental bisa terjadi pada siapa saja, terutama pada remaja dan anak muda.
Penyebabnya pun bisa beragam, mulai dari putus cinta hingga masalah di sekolah atau tempat kerjanya.
Namun, masalah kesehatan mental di Indonesia masih sering dipandang sebelah mata. Karena masih banyak yang menganggapnya bukan penyakit atau hanya kurang bersyukur.
“Padahal, gangguan kesehatan mental dan kesehatan fisik itu sama ya, dua-duanya penyakit. Batuk dan depresi itu sama-sama penyakit, nggak bisa dibandingkan mana yang lebih parah,” ujar Rhaka Ganisatria, co-founder dari Menjadi Manusia dalam webinar Press Conference Kita Manusia pada Jumat (10/9/2021)
Menurut Rhaka, meski sama pentingnya, stigma masyarakat Indonesia terhadap gangguan kesehatan mental masih negatif. Membicarakannya cenderung dianggap tabu dan sering tidak dianggap sebagai masalah serius.
Stigma inilah yang membuat masalah kesehatan remaja sering kali tidak bisa ditangani. Sebab, orangtua mereka terkesan abai.
“Generasi yang lebih tua terkesan abai soal kesehatan mental. Orangtua tuh biasanya bilang: ‘kamu kurang bersyukur,’ bikin takut untuk cerita,” kata Rhaka.
Kendati demikian, Rhaka mengatakan bahwa jika mengalami masalah dan merasa perlu berkonsultasi pada profesional, remaja bisa mencoba untuk menyadarkan orangtua mereka dengan cara berbeda.
“Biasanya kan pemahaman orangtua itu kurang soal hal ini, jadi di sinilah Menjadi Manusia pun hadir. Kami punya film dokumenter, isinya tentang masalah kesehatan mental. Jadi, ketika misalnya seseorang mengalami masalah, cobalah untuk memperlihatkannya pada orangtua,” ujarnya.
“Banyak respon positif yang didapatkan dari metode ini,” tambahnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.