Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuning Telur Bagus untuk Diet dan Pola Makan Sehat, Benarkah?

Kompas.com - 11/09/2021, 10:00 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika menyiapkan olahan telur untuk diet, kebanyakan orang kerap menyisihkan bagian kuningnya.

Hal ini karena anggapan yang menyebar jika kandungan kuning telur tidak baik untuk program penurunan berat badan.

Bagian ini dinilai kaya lemak, kalori maupun kolesterol yang buruk untuk kesehatan.

Oleh sebab itu, orang hanya mengonsumsi bagian putihnya ketika menjalankan diet telur rebus.

Baca juga: Jalani Diet, Kuning Telur Harus Dipinggirkan?

Berapa restoran sehat juga banyak menyediakan olahan telur dengan hanya menggunakan bagian putihnya saja.

Sebaliknya, ada orang yang berpendapat jika kuning telur kaya akan nutrisi, bukan hanya kolesterol.

Makan telur tanpa bagian kuningnya dianggap sebagai tindakan sia-sia yang tidak memberikan asupan nutrisi optimal untuk tubuh.

Jadi, mana yang benar?

Kalori kuning telur

Faktanya, telur utuh, lengkap dengan kuningnya, memang jenis pangan yang tinggi kolesterol.

Beberapa dekade sebelumnya, American Heart Association mengajurkan masyarakat untuk membatasi asupan kolesterol, yang diikuti oleh sejumlah organisasi kesehatan lainnya.

Hal ini berdampak pada pola konsumsi masyarakat yang kemudian mulai menjauhi kuning telur.

Untuk mengatahui jumlah kalori kuning telur maupun kadar kolesterolnya, mari kita simak faktanya.

Dikutip dari Eating Well, sebutir telur berukuran besar mengandung sekitar 70 kalori, 4,75 gram lemak, dan 186 miligram kolesterol.

Baca juga: Jus Wortel dan Kuning Telur Bantu cegah Ejakulasi Dini

Selain itu, sebutir telur juga mengandung sekitar enam gram protein.

Sebagai perbandingan, bagian putih telurnya hanya memiliki 17 kalori, 3,6 gram protein dan tanpa lemak dan kolesterol.

Sementara itu, jumlah asupan kolesterol maksimal yang direkomendasikan ialah 300 mg per hari.

Jumlahnya bisa lebih rendah lagi untuk orang dengan riwayat penyakit jantung.

Meski demikian, bukan berarti kuning telur tidak berguna bagi tubuh kita. Pasalnya, sebagian besar lemak dalam kuning telur adalah jenis tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda.

Sedangkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah dipicu oleh lemak jenuh dan lemak trans, yang lebih banyak terkandung di daging olahan.

Sejumlah penelitian juga membuktikan,  makan hingga satu telur utuh sehari tidak dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner atau stroke.

Baca juga: Kuning Telur Versus Putih Telur, Manakah yang Lebih Sehat?

Nutrisi di kuning telur

Kuning telur juga mengandung sebagai besar protein dan nutrisi dalam sebutir telur. Bagian yang gurih dan berlemak ini mengandung vitamin A, vitamin D, folat, dan kalsium.

Terdapat pula lutein dan zeaxanthin, dua jenis nutrisi yang penting untuk kesehatan mata.

Menambahkan telur utuh ke makanan berbasis sayuran, seperti salad mentah, terbukti dapat meningkatkan vitamin E yang diserap tubuh dari sayuran.

Jadi, kuning telur tidak harus sepenuhnya disisihkan dalam menu diet kita. Boleh saja mengonsumsinya dengan takaran dan kombinasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com