Kita bahkan bisa menggunakan perangkat yang sederhana, seperti pedometer atau aplikasi pencatat kalori di ponsel.
Baca juga: Bikin Gemuk dan Rentan Penyakit, Ini 8 Tanda Kamu Kurang Gerak
Sebagian orang menganggap bahwa melewatkan satu waktu makan akan membuat mereka mengasup lebih sedikit kalori sehingga bisa jadi cara cepat langsing. Padahal, itu adalah anggapan yang salah.
Menurut ahli gizi teregistrasi dari Texas, Angrla Lemond, RDN, tubuh memerlukan energi. Tubuh kita tahu mana saja jenis makanan padat nutrisi dan akan membutuhkannya.
Melewatkan makan malah akan membuat kita rentan terhadap perilaku makan berlebihan serta lebih berisiko kekurangan nutrisi dan terkena penyakit.
Baca juga: Melewatkan Makan Malam Lebih Baik Daripada Tak Sarapan, Ini Alasannya
Tentunya, ini sejalan dengan target kita yang sedang mencari cara diet sehat
Sebabnya, tubuh bisa salah mengenali rasa haus sebagai rasa lapar. Ketika makan dalam kondisi tubuh yang haus, kita akan cenderung makan lebih banyak.
Sementara jika mengawali sesi makan dengan minum dua gelas air, kita akan lebih kenyang dan makan lebih sedikit.
Baca juga: Apakah Minum Air Es Bisa Bikin Gemuk?
Segelas minuman boba milk tea, misalnya, menurut Fat Secret bisa mengandung sekitar 160 kalori. Jika minum boba, sering kali kita masih lapar dan mencari makanan lain. Padahal, kalori 100 gram nasi putih dengan telur dadar tidak mencapai 300 kalori dan sudah cukup mengenyangkan.
Menurut founder Choose Food, Brittany Markides, RDN, hubungan antara minuman tinggi gula dan kenaikan berat badan sudah banyak diteliti
Mengurangi asupan minuman tinggi gula bisa membantu menurunkan berat badan, bahkan sekalipun kita hanya menguranginya secara bertahap.
Baca juga: 20 Makanan Rendah Kalori yang Mengenyangkan, Cocok untuk Diet
Beberapa contoh jenis sarapan tinggi protein antara lain telur, oat, kacang-kacangan, quinoa, hingga puding biji chia.
Baca juga: 7 Manfaat Sarapan Telur yang Sayang Dilewatkan