Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2021, 13:31 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Beberapa penelitian menemukan, kebahagiaan akan datang seiring bertambahnya usia.

Di mana, orang-orang yang lebih tua mengaku memiliki kesejahteraan emosional yang lebih baik dan kepuasan serta keamanan pribadi yang lebih besar.

Namun, pada saat yang sama, penuaan juga disertai dengan kekhawatiran, terutama terkait masalah kesehatan.

Bagi banyak orang, masalah utama yang berkaitan dengan usia adalah ketika terjadi penurunan fungsi kognitif yang progresif, atau demensia, karena hidup lebih lama.

Baca juga: Penderita Demensia Dunia Diperkirakan Naik 40 Persen pada 2030

Maka dari itu, penting untuk mengenali tanda-tanda demensia dan mencegahnya lebih awal untuk memperlambat perkembangan atau memperbaiki masalah kognisi, jika memungkinkan.

Tanda-tanda demensia

Seorang ahli geriatri yang berbasis di Florida, Amerika Serikat, Gerdie Jean-Smith memberikan penjelasan mengenai hal ini.

Disebutkan, demensia adalah istilah umum yang mencakup berbagai jenis kondisi, termasuk alzheimer, demensia vaskular, demensia parkinson, dan demensia tubuh lewy.

"Alzheimer dan demensia vaskular adalah yang paling terkenal," ujar dia.

"Singkatnya, demensia adalah penurunan kognisi yang melibatkan satu atau lebih domain kognitif."

"Domain kognitif seperti pembelajaran dan memori, bahasa, fungsi eksekutif, perhatian kompleks, perseptual-motorik, serta kognisi sosial," lanjut dia.

Orang dengan demensia mengalami penurunan di satu atau lebih area ini hingga kondisi yang bisa tergolong parah hingga mengganggu fungsi dan kemandirian sehari-hari.

Baca juga: Perhatikan, 7 Gejala Awal Demensia

Kendati demikian, tidak banyak orang yang mengetahui seperti apa gejala demensia sebenarnya.

Jadi, kita perlu memerhatikan tanda-tanda yang mengindikasikan datangnya demensia.

1. Perubahan memori

Seorang psikolog klinis yang berbasis di New York dan Connecticut, AS, Holly Schiff, PsyD mengungkapkan penjelasannya. 

Dia mengatakan, orang yang mengalami kepikunan mungkin kesulitan mengingat hal-hal yang awalnya tidak kentara.

Halaman:
Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com