Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2021, 14:40 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Temulawak adalah salah satu tanaman obat yang mudah didapatkan di Indonesia.

Bagian-bagian dari tanaman obat dengan nama latin Curcuma xanthorrhiza ini adalah akar, rimpang, batang, daun, dan bunga.

Menurut buku Tanaman Potensial Berkhasiat Obat (2020) yang ditulis oleh Dr Suharman, SP, MSi, temulawak mengandung zat warna alami yaitu kurkuminoid yang terdiri dari warna kuning hingga merah jingga.

Zat warna ini banyak dimanfaatkan sebagai pewarna makanan dan minuman serta bahan kosmetik.

Kurkuminoid juga bisa digunakan sebagai anti bakteri dan anti virus sebagai bahan obat herbal.

Zat warna ini dihasilkan dari rimpang temulawak yang telah dicuci, diiris, dikeringkan, kemudian digiling sampai halus hingga menjadi bubuk.

Bubuk ini kemudian diekstraksi dan diolah untuk menjadi produk berupa benzol dan kurkuminoid.

Rasanya sedikit pahit, namun manfaat temulawak untuk kesehatan sangatlah berlimpah. Mulai dari membantu menjaga daya tahan tubuh, melancarkan pencernaan, hingga melawan kanker payudara.

Baca juga: Tak Cuma Dikonsumsi, Temulawak Juga Mujarab Jadi Skin Care

Manfaat temulawak

TemulawakShutterstock Temulawak
Sejumlah manfaat temulawak untuk kesehatan yang bisa kita dapatkan antara lain:

1. Sumber antioksidan yang baik

Menurut buku Seputar Temulawak (2019) yang disusun oleh Redaksi Trubus, para peneliti sepakat bahwa temulawak kaya akan antioksidan.

Guru besar emeritus Farmasi Universitas Padjadjaran, Prof Dr Sidik Apt menjelaskan dalam buku tersebut, senyawa kurkumin dan desmetoksikurkumin dalam temulawak berkhasiat menetralkan racun dan radikal bebas dari polusi berbahaya.

Sementara itu, Guru Besar Farmasi Universitas Indonesia, Prof Sumali Wiryowidagdo mengatakan bahwa temulawak bisa menghilangkan oksidator pemicu sel kanker yang ada di dalam tubuh.

Baca juga: Apa itu Antioksidan dan Apa Fungsinya untuk Tubuh?

2. Menambah napsu makan

Khasiat temulawak yang cukup terkenal salah satunya adalah menambah napsu makan.

Salah satu uji dilakukan oleh peneliti farmacetika Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Dr Marline Abdassah, MS yang membuat xanthorrizol dalam bentuk emulsi untuk mendongkrak napsu makan anak.

Dari berbagai uji yang dilakukan selama enam bulan, dosis 42 mg xanthorrizol yang dicampur dengan 5 ml sirup manis dianggap paling pas dan mampu meningkatkan napsi makan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com