Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Penggunaan Ganja Bisa Picu Serangan Jantung

Kompas.com - 11/09/2021, 23:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Di sejumlah negara, penggunaan ganja sebagai kebutuhan rekreasional atau pun medis adalah hal yang legal.

Namun demikian, entah dalam bentuk rokok, vape, atau mencampurkannya ke dalam makanan, mengonsumsi ganja ternyata secara signifikan dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Canadian Medical Association Journal mengungkapkan temuan tersebut.

Disebutkan, orang di bawah usia 45 tahun atau dewasa muda yang mengonsumsi ganja dalam 30 hari terakhir, berisiko hampir dua kali lipat mengalami serangan jantung.

Baca juga: 5 Negara yang Melegalkan Penggunaan Ganja bagi Warganya

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ganja mengandung senyawa kimia psikoaktif yakni tetrahydrocannabinol atau THC yang terdapat di dalam tanaman cannabis sativa.

Dalam riset ini, para peneliti menganalisis data kesehatan lebih dari 33.000 orang dewasa muda berusia 18-44 tahun yang termasuk dalam survei Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada 2017 dan 2018.

Dari 17 persen orang yang dilaporkan menggunakan ganja dalam bulan sebelumnya, 1,3 persen kemudian mengalami serangan jantung dan 0,8 persen pengguna non-ganja juga melaporkan hal yang sama.

"Beberapa orang berasumsi bahwa mengonsumsi ganja aman, dan tidak dapat membahayakan tubuh, tetapi itu tidak benar."

Demikian penjelasan penulis utama studi yang adalah ilmuwan klinis, serta staf anestesi di Rumah Sakit St. Michael dan Universitas Toronto di Kanada, Dr Karim Ladha.

"Ada semakin banyak bukti bahwa ganja berpotensi berbahaya bagi tubuh, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang," lanjut dia.

Membuat detak jantung tidak teratur

Memang studi tersebut tidak meneliti lebih lanjut bagaimana ganja memengaruhi kesehatan jantung.

Baca juga: Ganja Diklaim Buat Tidur Lebih Mudah dan Nyenyak, Benarkah Demikian?

Namun, dalam penelitian sebelumnya, Dr Ladha mencatat, ganja (terutama dalam obat-obatan) dapat memengaruhi detak jantung penggunanya.

"Ketika detak jantung seseorang menjadi tidak teratur, itu dapat meningkatkan jumlah oksigen yang dibutuhkan jantung," ungkap dia.

Pada saat yang sama, ganja juga dapat membatasi jumlah oksigen yang dikirim ke jantung.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com