KOMPAS.com - Nadine Chandrawinata baru saja mengumumkan kehamilan pertamanya, di usia 37 tahun. Ia membagikan kabar bahagia ini kepada publik lewat media sosial Instagram maupun You Tube.
Momen tersebut tentunya amat membahagiakan dan begitu dinantikan bagi istri Dimas Anggara ini. Meski demikian, banyak pula yang mempertanyakan soal risiko kehamilannya, menilik dari usia si ibu.
Maklum saja, hamil perdana di atas usia 35 tahun, seperti yang dialami mantan Puteri Indonesia ini, dianggap beresiko. Ada anggapan umum bahwa risikonya lebih tinggi baik untuk kesehatan ibu hamil maupun janin yang dikandungnya.
Untuk tahu lebih jelas faktanya, simak lima fakta penting soal kehamilan di atas usia 35 tahun ini.
Baca juga: Rayakan Ultah Suami, Nadina Chandrawinata Umumkan Kehamilan
Masyarakat kerap menganggap jika usia 35 tahun sebagai batas kesuburan bagi wanita untuk hamil dan melahirkan. Setelah usia tersebut, dianggap lebih sulit untuk hamil karena kualitas sel telur yang berkurang.
Nadine dan Dimas membuktikan jika kehamilan di atas 35 tahun bukan hal yang mustahil. Penelitian juga telah menunjukkan bahwa seringkali lebih sulit, tetapi bukan tidak mungkin, untuk hamil secara alami setelah usia tertentu.
Salah satu alasan biologis mengapa lebih sulit untuk hamil di luar usia tertentu adalah karena jumlah dan kualitas sel telur yang layak berkurang seiring bertambahnya usia seseorang dengan ovarium. Sebaliknya, pria dapat memproduksi 100 juta sperma setiap hari sepanjang umur mereka.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, satu dari empat wanita berusia 20-an dan 30-an akan hamil di setiap siklus menstruasi. Untuk wanita di atas usia 40 tahun, jumlahnya menurun karena hanya satu dari 10 yang akan hamil.
Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) National Vital Statistics Reports menunjukkan bahwa pada tahun 2018, tingkat kelahiran untuk wanita berusia antara 35 dan 39 tahun adalah 52,6 persen kelahiran per 1.000 wanita.
Selain itu, ada 11,8 persen kelahiran per 1.000 wanita berusia 40 hingga 44 tahun.
Penelitian membuktikan, kesuburan pria juga menurun seiring bertambahnya usia, tetapi tidak dapat diprediksi seperti pada wanita.
Riset juga menunjukkan, selama satu tahun mencoba untuk hamil, kemungkinan pembuahan 30 persen lebih kecil jika suami berusia di atas 40 tahun, dibandingkan pria berusia 20-an.
Dimas Anggara memang berusia lebih muda dibandingkan istrinya. Ia baru saja merayakan ulang tahun ke-33 tahun sehingga mungkin saja ini berpengaruh, berdasarkan penelitian di atas.
Baca juga: Mengenal Gangguan Kesuburan yang Ditandai Haid Tak Teratur
Jika berusia di atas 35 tahun dan ingin segera memiliki anak, jangan ragu dan segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Waktu sangat penting karena usia secara alami menurunkan peluang kesuburan. Ada yang bisa hamil secara alami dan adapula yang membutuhkan bantuan tenaga kesehatan.