Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2021, 05:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Intermittent fasting alias diet puasa adalah salah satu metode diet yang populer saat ini.

Pasalnya, metode diet ini diklaim dapat efektif membantu penurunan berat badan, meningkatkan metabolisme tubuh, hingga memperpanjang usia.

Diet puasa pun terdiri dari beberapa metode, mulai dari berpuasa selama sekitar 16 jam hingga berpuasa selang-seling.

Baca juga: Diet Puasa Tak Terlalu Bermanfaat untuk Menurunkan Berat Badan

Jadi, sebelum melakukan metode ini, sebaiknya kita pahami dulu berbagai metodenya.

Tengoklah, enam metode diet puasa yang terhitung menjadi "primadona" di tengah masyarakat.

1. Metode 16/8

Metode ini membuat kita berpuasa setiap hari selama sekitar 16 jam, dan membatasi waktu makan menjadi delapan jam saja.

Dalam waktu delapan jam itu, kita bisa makan sebanyak 2-3 kali atau lebih.

Metode yang juga dikenal dengan nama protokol Leangains ini dipopulerkan oleh pakar kebugaran Martin Berkhan.

Sebenarnya, metode ini sangat sederhana jika tidak memakan apa pun setelah makan malam dan melewatkan sarapan.

Contohnya, jika selesai makan malam pada pukul delapan malam dan tidak memakan apa pun hingga esok siang, kita telah berpuasa selama 16 jam.

Memang, akan sulit bagi yang terbiasa sarapan. Namun, mereka yang jarang sarapan akan menganggap puasa ini mudah.

Untuk mengurangi rasa lapar, metode ini memperbolehkan kita untuk meminum air, kopi, dan minuman tanpa kalori lainnya selama berpuasa.

Baca juga: Hati-hati, 9 Potensi Efek Samping dari Diet Puasa

Namun, jangan lupa untuk tetap memakan makanan sehat selama periode makan. Metode ini tidak akan berhasil jila kita memakan banyak makanan olahan atau berkalori tinggi.

2. Diet 5:2

Diet yang juga disebut fast diet ini membuat kita makan selama lima hari per minggu dan membatasi asupan kalori menjadi 500–600 selama dua hari sisanya.

Dalam hari “puasa,” metode yang dipopulerkan oleh jurnalis Inggris Michael Mosley ini merekomendasikan agar wanita memakan 500 kalori, sementara pria memakan 600 kalori.

Misalnya, kita makan normal setiap hari, kecuali Senin dan Kamis.

Dalam dua hari tersebut, wanita hanya memakan dua makanan porsi kecil dengan masing-masing 250 kalori, sementara pria memakan makanan dengan masing-masing 300 kalori.

Diet 5:2 ini disebut-sebut sebagai metode efektif dalam menurunkan berat badan.

3. Eat Stop Eat

Metode ini membuat kita puasa 24 jam setiap 1-2 kali per minggu.

Eat stop yang dipopulerkan oleh ahli kebugaran Brad Pilon ini membuat kita berpuasa mulai dari makan malam hingga makan malam keesokan harinya, membuatnya 24 jam penuh.

Misalnya, jika selesai makan malam pada pukul tujuh malam di hari Senin, kita tidak bisa makan appun hingga pukul 7 malam keesokan harinya.

Kita juga bisa berpuasa dari sarapan ke sarapan atau makan siang ke makan siang.

Baca juga: 5 Metode Diet Puasa untuk Turunkan Berat Badan, Kamu Perlu Tahu

Sama seperti metode 16/8, metode ini juga memperbolehkan kita untuk meminum air, kopi, dan minuman tanpa kalori lainnya, namun tidak boleh memakan makanan padat.

Jika melakukannya demi mengontrol berat badan, ingatlah untuk tetap makan seperti biasa saat tidak berpuasa sama sekali.

Sayangnya, karena metode ini membuat kita tidak makan 24 jam penuh, tidak semua orang bisa melakukannya.

Namun, tidak perlu melakukannya sekaligus, mulailah dengan 14-16 jam dulu lalu menambah waktunya perlahan.

4. Alternate-day fasting

Metode ini membuatmu puasa berselang-seling. Jadi, jika hari ini kita berpuasa, kita bisa makan apa pun keesokan harinya.

Namun, metode ini memiliki beberapa versi, dengan beberapa di antaranya memperbolehkan konsumsi 500 kalori di hari berpuasa.

Sebuah penelitian kecil menemukan, metode ini tidak lebih efektif dalam menurunkan berat badan jika dibandingkan dengan diet pembatasan kalori biasa.

Metode ini juga agak ekstrem, jadi tidak disarankan untuk pemula.

Baca juga: Fakta soal Diet Puasa yang Mujarab Turunkan Berat Badan

Sebab, kita akan tidur dengan sangat lapar beberapa kali per minggu, menyebabkan sulit dilakukan dalam jangka panjang.

5. The Warrior Diet

Metode yang dipopulerkan oleh ahli kebugaran Ori Hofmekler ini membuat kita memakan sejumlah kecil sayuran dan buah mentah pada siang hari serta makan besar di malam hari.

Opsi makanannya mirip dengan diet paleo yang memakan makanan non olahan.

Jadi, dalam salah satu metode terpopuler diet puasa ini, jika kita berpuasa di siang hari ini dan makan di malam hari dengan jangka waktu makan selama empat jam.

6. Melewatkan makan secara spontan

Sebenarnya, tidak perlu mengikuti rencana diet puasa terstruktur untuk mendapat beberapa manfaatnya.

Kita bisa saja melewatkan waktu makan dari waktu ke waktu, seperti ketika tidak merasa lapar atau terlalu sibuk untuk memasak dan makan.

Namun, beberapa orang makan setiap beberapa jam agar mereka tidak kelaparan atau kehilangan otot yang telah dibentuk.

Baca juga: Wajib Tahu, Manfaat dan Efek Negatif Diet Puasa

Memang, beberapa orang dapat menahan kelaparan yang berkepanjangan dan bisa melewatkan 1-2 kali makan.

Jadi, jika suatu hari kamu benar-benar tidak lapar, lewati saja sarapan dan makan siang, lalu nikmati makan malam yang sehat saja.

Atau, jika bepergian ke suatu tempat dan tidak dapat menemukan apa pun yang ingin kamu makan, cobalah melakukan puasa singkat.

Melewatkan 1-2 kali makan ketika tidak merasa ingin melakukannya termasuk dalam puasa ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com