Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iluni UI Adakan Konseling Gratis dengan 36 Psikolog, Mau?

Kompas.com - 13/09/2021, 08:48 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) akan menyelenggarakan sesi konsuling gratis dengan 36 psikolog dari seluruh Indonesia untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan mental.

Kegiatan yang bekerja sama dengan Hantari Consulting ini juga memiliki tiga rangkaian kegiatan webinar “Well-being Series Stay Cool” sejak bulan September hingga November 2021.

Inisiatif ini dilakukan menyusul banyaknya masyarakat yang mengalami stres di masa pandemi, di mana banyak orang sulit melakukan tatap muka dan kurang bersosialisasi.

Informasi tentang konsuling tersebut bisa diakses lewat Instagram @iluni.ui atau tautan bit.ly/staycoolunderstress.

Ketua Umum Iluni UI Andre Rahadian mengutip data International Journal of Environmental Research and Public Health tahun 2020 yang menunjukkan adanya penambahan stres pada masyarakat global selama pandemi terjadi, terutama pada individu dibawah usia 25 tahun.

Sejalan dengan hal itu, Journal of Medical Internet Research tahun 2020 mengungkapkan penurunan interaksi sosial menjadi salah satu penyebab stres hingga 86 persen.

"Kegiatan ini penting agar kita dapat saling mendukung, khususnya saat pandemi. Rangkaian webinar dan konseling ini mengajak masyarakat bisa lebih tenang dan tetap berprasangka positif. Kami hadir siap sedia membantu sebagai pendukung,” kata Andre, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Baca juga: 3 Kunci Atasi Stres dan Meraih Sukses di Pekerjaan

Mengelola stres demi kesehatan mental

Ketika kesehatan mental terjaga dan stres dapat dikelola dengan baik, individu bisa bekerja secara produktif dan lebih berkontribusi bagi komunitasnya.SHUTTERSTOCK Ketika kesehatan mental terjaga dan stres dapat dikelola dengan baik, individu bisa bekerja secara produktif dan lebih berkontribusi bagi komunitasnya.
Menurut Psikolog Deasy M. Amrin, SPsi, seseorang bisa menjaga kesehatan mental ketika dia bisa mengelola tingkat stres pada dirinya.

Ketika kesehatan mental terjaga dan stres dapat dikelola dengan baik, individu bisa bekerja secara produktif dan lebih berkontribusi bagi komunitasnya.

Ketika kesehatan mental kita terjaga, artinya kita sudah berada dalam keadaan kesejahteraan (well-being) mental," ucap Deasy.

Stres adalah respons tubuh pada saat diri kita mempersepsi adanya tuntutan yang tidak mampu kita atasi.

Tanda-tanda stres bisa dibagi berdasarkan empat kategori, yakni:

  • Fisik: detak jantung meningkat ataupun otot menegang dan nafas menjadi berat.
  • Kognitif: sulit fokus maupun sering lupa.
  • Emosi: cepat sensitif, cemas, mudah panik dan marah atau merasa tertekan.
  • Perilaku: selera makan dan pola tidur berubah atau bahkan menarik diri dari lingkungan sosial.

Baca juga: 5 Tanda Stres yang Kamu Alami Sudah Terlalu Parah

Ada dua tahapan untuk mengelola stres. Pertama menyadari adanya stres pada diri kita dan kedua, mengelolanya.

Untuk mengelola stres, kita dapat melakukan memodifikasi lingkungan, modifikasi pikiran, serta modifikasi fisik.

Modifikasi lingkungan maksudnya kita mengendalikan situasi lingkungan, seperti mengantisipasi hingga menemukan dan menyelesaikan pemicu stres. Namun, kita dianjurkan tidak malah menghindarinya.

Sementara, modifikasi pikiran adalah menjadi lebih positif. Maksudnya, mengurangi sugesti negatif untuk meningkatkan relaksasi.

Sedangkan modifikasi fisik berupa menjaga tubuh bugar dengan berolahraga. Sebab, tubuh yang sehat akan jauh lebih mudah untuk mengelola stres.

"Untuk stay cool saat sedang stress, kita perlu mengelola stres dengan menyadari kesulitan kita, tetap fit, dan menikmati tiap tantangan yang kita hadapi. Dengan begitu kita bisa memiliki kesejahteraan dan kesehatan mental," kata Deasy.

Baca juga: 5 Hal Sederhana yang Bikin Kesehatan Mental Lebih Baik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com