Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Makanan Tak Sehat yang Harus Dibatasi di Usia 40 Tahun

Kompas.com - 13/09/2021, 10:49 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

4. Daging olahan

Daging olahan tinggi natrium, lemak jenuh, dan nitrat (pengawet), seperti sosis, dapat berdampak negatif terhadap kesehatan.

Ahli gizi teregitrasi sekaligus penulis 2-Day Diabetes Diet, Erin Palinski-Wade, RD, CDE menjelaskan, terlalu banyak mengonsumsi daging olahan berkaitan dengan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker perut yang lebih tinggi.

Sebab, pengawet yang digunakan di dalam daging olahan dapat memicu radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas menyebabkan oksidasi sel dan DNA, serta dapat menyebabkan kerusakan dalam tubuh yang memicu kanker dan penyakit lainnya.

Padahal, seiring bertambahnya usia, risiko pada penyakit-penyakit tersebut sebetulnya sudah lebih tinggi daripada ketika kita muda.

Jika memang akan mengonsumsi daging olahan, Palinski-Wade menyarankan untuk memilih daging yang dibuat tanpa nitrat serta pilih alternatif yang lebih rendah lemak dan natrium, jika itu memungkinkan.

Baca juga: Makanan Olahan Membuat Tubuh Lebih Rentan pada Virus Corona, Kok Bisa?

5. Ayam goreng cepat saji

Konsumsi daging goreng cepat saji berlebih dengan kanker kolorektal, pankreas, dan prostat.PEXELS/PIXABAY Konsumsi daging goreng cepat saji berlebih dengan kanker kolorektal, pankreas, dan prostat.
Makanan ini juga kurang baik jika dikonsumsi secara berlebihan pada usia berapa pun.

Palinski-Wade menjelaskan, memasak daging pada suhu yang sangat tinggi dapat meningkatkan kadar HCA dalam protein yang bersifat karsinogenik.

Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi daging goreng cepat saji berlebih dengan kanker kolorektal, pankreas, dan prostat.

Meskipun penelitian masih terus dilakukan, hal terbaik adalah melakukan tindakan pencegahan dengan membatasi konsumsi makanan ini seiring bertambahnya usia.

"Batasi porsinya, misalnya satu porsi per minggu," ucap Palinski-Wade.

Baca juga: Begini Pengaruh Makanan Cepat Saji bagi Tubuh

6. Karbohidrat olahan

Sumber karbohidrat ini akan dengan cepat meningkatkan gula darah dan menjadi faktor penyebab penyakit jantung, penambahan berat badan, dan diabetes.UNSPLASH/CHARLES CHEN Sumber karbohidrat ini akan dengan cepat meningkatkan gula darah dan menjadi faktor penyebab penyakit jantung, penambahan berat badan, dan diabetes.
Karbohidrat olahan, seperti roti putih, pasta, dan lainnya memiliki tingkat Indeks Glikemik (GI) tinggi.

Artinya, sumber karbohidrat ini akan dengan cepat meningkatkan gula darah dan menjadi faktor penyebab penyakit jantung, penambahan berat badan, dan diabetes.

Selain itu, pola makan tinggi karbohidrat olahan juga kurang baik untuk kulit.

Bowe menjelaskan, sumber karbohidrat olahan dapat meningkatkan hormon yang merangsang produksi minyak.

Hormon-hormon tersebut bahkan dapat mengubah komposisi minyak pada kulit kita dan membuatnya lebih rentan terhadap pembentukan jerawat.

Makanan dengan GI tinggi juga dapat menyebabkan pelepasan hormon growth factor 1 (IGF-1).

"Jika hormon itu terlalu banyak, itu akan merugikan kita karena dapat meningkatkan peradangan dan menyebabkan sejumlah penyakit, seperti kanker dan masalah kulit seperti jerawat," ungkapnya.

Baca juga: Karbohidrat Olahan, Penyebab Utama Lemak Perut Menurut Pakar

7. Soda

Soda tinggi akan gula tambahan. Gula dapat berdampak negatif terhadap ovulasi dan berkaitan dengan motilitas sperma yang buruk.SHUTTERSTOCK Soda tinggi akan gula tambahan. Gula dapat berdampak negatif terhadap ovulasi dan berkaitan dengan motilitas sperma yang buruk.
Minuman ini juga tak baik untuk usia berapa pun, termasuk ketika kita mengunjak usia 40 tahun. Selain karena sering kali dicampur dengan pewarna yang berpotensi memicu kanker, soda juga tinggi gula tambahan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com