Gula dapat berdampak negatif terhadap ovulasi dan berkaitan dengan motilitas sperma yang buruk.
Tidak mengonsumsi soda juga menjadi salah satu cara untuk membantu meningkatkan metabolisme tubuh.
Baca juga: 7 Alasan Mengapa Perlu Menghindari Soda
Sama seperti soda, minuman berenergi juga tinggi gula tambahan sehingga tidak baik bagi kesehatan.
Terlalu banyak konsumsi gula dapat merusak email gigi dan membuat gigi lebih mudah ternoda.
Selain itu, kandungan kafein dan natrium yang tinggi dalam minuman berenergi juga dapat menyebabkan dehidrasi, terutama jika kita lebih banyak meminumnya daripada minum air putih.
Dehidrasi adalah salah satu faktor utama yang membuat kulit tampak lebih tua.
Untuk mencegah dehdrasi, ahli gizi sekaligus penulis Schedule Me Skinny: Plan to Lose Weight and Keep it Off in Only 30 Minutes a Week, Sarah-Jane Bedwell, RD, LDN menganjurkan minum delapan hingga 10 gelas air putih sehari atau lebih, terutama jika berolahraga.
Baca juga: Konsumsi Minuman Berenergi Dapat Sebabkan Gagal Jantung pada Pria Muda
Terlalu banyak mengonsumsi gula terbukti dapat mempercepat munculnya kerutan dan kulit yang kendur.
"Gula menyebabkan peradangan, yang menjadi penghambat utama untuk kulit yang lebih bersih dan sehat," ujar Taz.
Tak hanya itu, gula juga dapat merusak kolagen dan elastin, yang membuat kulit tampak lebih lembut dan kenyal.
Baca juga: 6 Cara Mudah Mengurangi Konsumsi Gula
Terlalu banyak konsumsi kafein dapat mengganggu kualitas tidur. Hal itu sangatlah buruk karena ketika tidur, sel-sel tubuh akan memperbaiki diri dari kerusakan kulit akibat sinar ultraviolet dan stressor lainnya.
Jika aktivitas ini terganggu, kulit kita akan menua lebih cepat sebelum waktunya.
Selain itu, minuman dengan es cenderung dikonsumsi menggunakan sedotan.
Para peneliti menemukan, gerakan wajah berulang, seperti minum lewat sedotan, dapat lebih mudah memicu munculnya garis-garis halus dan kerutan.
Baca juga: Awas Bikin Gemuk, Ingat 4 Hal Ini Saat Minum Es Kopi Susu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.