Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2021, 12:56 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Kebiasaan makan yang salah sering kali menjadi penghalang bagi kita untuk dapat menurunkan berat badan sesuai dengan target yang sudah ditetapkan.

Ahli gizi dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Roxana Ehsani, MS, RD, CSSD, LDN mengatakan bahwa banyak orang tahu apa yang harus mereka makan, tetapi cenderung kesulitan saat menerapkan kebiasaan sehat seputar makanan.

"Banyak klien yang frustrasi karena mereka makan dengan baik dan berolahraga secara rutin, tetapi tidak melihat hasil penurunan berat badan yang diinginkan dan tidak tahu mengapa," terangnya.

Ehsani juga kerap menemukan kebiasaan makan orang-orang yang tanpa disadari dapat mengganggu upaya penurunan berat badan.

"Kadang-kadang orang makan dengan cepat sepanjang hidupnya atau makan terburu-buru saat dalam perjalanan," ungkapnya.

"Maka, ketika kita menemukan kebiasaan makan yang tidak sehat ini, kita bisa mulai mengadopsi kebiasaan yang lebih sehat untuk melihat perubahan," sambung dia.

Disadari atau tidak, kita mungkin sering jatuh ke dalam beberapa kebiasaan tidak sehat yang sama, yang dapat menghambat penurunan berat badan.

Baca juga: 8 Kebiasaan Makan di Berbagai Negara yang Ampuh Menurunkan Berat Badan

Oleh sebab itu, para ahli gizi pun merekomendasikan sejumlah kebiasaan yang harus dihindari jika kita ingin menurunkan berat badan, seperti berikut ini.

1. Melewatkan makan

Ahli gizi Kristen Smith, MS, RDN menuturkan bahwa kesalahan terbesar yang dilakukan orang-orang dalam hal penurunan berat badan adalah melewatkan makan.

"Banyak orang tidak benar-benar mengerti kalau kita perlu makan cukup kalori untuk menjaga metabolisme tubuh aktif," terangnya.

"Dan melewatkan makan sebenarnya dapat memperlambat metabolisme kita," lanjut dia.

Smith juga menambahkan bahwa melewakan makan dapat menyebabkan rasa lapar ekstrem, sehingga kita akan makan berlebihan dan mengonsumsi lebih banyak kalori kemudian.

Baca juga: Bahaya Kebiasaan Melewatkan Waktu Makan Saat Diet

2. Makan di meja kerja atau depan layar

Banyak dari kita mungkin makan di meja kerja atau di depan layar supaya bisa melakukan banyak tugas dalam satu waktu.

Namun, menurut Ehsani, hal ini tidak hanya mengurangi kesenangan terhadap pengalaman makan, tetapi juga mengurangi kesadaran kita tentang apa dan berapa banyak yang kita makan.

"Alih-alih memperhatikan rasa, aroma, dan pemandangan makanan, kita justru terganggu dan mungkin makan dengan cepat tanpa memperhatikan apa yang baru saja kita makan," jelasnya.

Makan di depan layar juga menghambat penurunan berat badan karena kita lebih fokus pada layar daripada makanan, sehingga kita makan tanpa berpikir dan tidak mendengarkan isyarat lapar atau kenyang.

"Kita juga cenderung makan lebih banyak saat kita terganggu dan mungkin menambah periode waktu kita makan," ujarnya.

Baca juga: Jangan Biasakan Anak Makan Sambil Main Gadget

3. Memilih rencana diet cepat

"Saya tidak pernah menyarankan klien memilih rencana diet yang terlalu cepat untuk menurunkan berat badan," ungkap Smith.

Sebab, menerapkan diet yang menjanjikan hasil kilat hanya membuat kita stres dan lebih banyak kegagalan.

"Tentu saja kita bisa berhasil menurunkan berat badan, tetapi ada kemungkinan yang cukup tinggi kita tidak bisa mempertahankannya," jelasnya.

Dalam hal kebiasaan makan dan penurunan berat badan, penting untuk menemukan rencana diet yang memastikan kita mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan dapat dipertahankan jangka panjang.

Baca juga: Jenis-jenis Diet Terbaik dan Terburuk untuk Kesehatan Usus, Apa Saja?

4. Makan terlalu cepat

Menurut Ehsani, makan terlalu cepat dapat menyebabkan makan berlebihan dan penambahan berat badan.

"Dibutuhkan sekitar 20 menit bagi otak untuk mencatat bahwa kita kenyang, tetapi jika kita makan lebih cepat dari itu, akan menyebabkan makan berlebihan," katanya.

"Ini juga dapat menyebabkan orang mengalami lebih banyak masalah gastrointestinal seperti kembung, bersendawa, dan sakit perut," tambah dia.

Jika kita menyadari bahwa kita adalah pemakan yang cepat, cobalah untuk menarik napas dalam-dalam sebelum mulai makan dan berusahalah mengunyah makanan tanpa terburu-buru.

Baca juga: Awas, Makan Terlalu Cepat Bikin Berat Badan Melonjak

5. Mengonsumsi makanan bebas gluten

"Ketika lebih banyak produk bebas gluten dijual, saya melihat lebih banyak klien yang mengandalkannya dengan harapan bisa menurunkan berat badan lebih cepat," ujar Smith.

Sayangnya, sama sekali tidak ada bukti ilmiah yang mendukung diet bebas gluten dapat membantu menurunkan berat badan secara signifikan.

"Dengan munculnya lebih banyak produk bebas gluten yang diproses dan disiapkan secara komersial, banyak dari produk bebas gluten ini mengandung sejumlah besar kalori dan lemak," terangnya.

6. Menerapkan puasa intermiten

Puasa intermiten telah menjadi metode yang begitu populer untuk menurunkan berat badan selama beberapa tahun terakhir.

Namun, hanya membiarkan diri makan selama jangka waktu tertentu tidak membuat kita memperhatikan isyarat rasa lapar internal.

"Misalnya, jika kita hanya membiarkan diri makan dari jam 12 siang sampai 8 malam, bagaimana jika kita lapar pada jam 10 pagi atau jam 10 malam? Apakah kita akan mengabaikan isyarat lapar?" kata Ehsani.

"Apabila kita membiarkan diri puasa terlalu lama, kita mungkin makan berlebihan pada waktu makan karena kita tidak ingin merasa lapar dan makan selama periode puasa," imbuh dia.

Baca juga: Diklaim Efektif Menurunkan Berat Badan, Ini 4 Metode Puasa Intermiten

7. Minum smoothie sebagai pengganti makanan

Smoothie memang dapat menjadi makanan yang sangat baik, namun smoothie juga dapat menambah kalori dengan cukup cepat.

Smith mengungkapkan bahwa beberapa hal dalam smoothie bisa menambahkan jumlah lemak yang berlebihan seperti buah alpukat, yogurt tinggi lemak, atau selai kacang.

"Menambahkan bahan pemanis lainnya juga dapat meningkatkan kandungan kalori," ujarnya.

"Sehingga, smoothie tidak selalu menjadi pilihan makanan yang paling mengenyangkan karena kita bisa merasa lapar sesaat setelah mengonsumsinya," tutur dia.

Baca juga: 10 Bahan Alami Penurun Berat Badan untuk Dicampur dalam Smoothie

8. Memilih produk bebas gula tanpa memilih

Sama halnya dengan produk-produk bebas gluten, terkadang sesuatu yang berlabel bebas gula tidak berarti bebas kalori.

"Saya sering melihat orang membuat kesalahan dengan mengonsumsi makanan bebas gula (seperti kue kering) dalam jumlah berlebihan dan berpikir mereka mengonsumsi makanan bebas kalori," kata Smith.

"Padahal, kalori akan bertambah cepat dari makanan yang dibuat dengan pemanis non-gizi. Makanan ini juga masih mengandung sumber karbohidrat dan lemak lainnya," ujar dia.

Baca juga: Seberapa Sehat Pemanis Alami Rendah Kalori?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com