Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Gangguan Kesehatan di Usia 40 Tahun yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - Diperbarui 14/10/2022, 09:35 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

11. Kanker kulit

Menurut dokter kulit dan ahli bedah kulit di New York City, Michelle Henry, MD, kanker kulit adalah salah satu masalah utama yang sering ditemukannya pada pasien seiring bertambahnya usia.

Karsinoma sel basal dan sel skuamosa disebabkan oleh paparan sinat matahari kumulatif. Begitu pula melanoma yang disebabkan oleh paparan sinar matahari dan faktor genetik.

Untuk mencegahnya, cobalah memeriksakan diri ke dokter jika menemukan adanya tahi lalat baru.

"Kekhawatiran kami tentang tahi lalat baru meningkat setelah usia 40 tahun karena adanya risiko melanoma yang lebih tinggi," ujar Henry.

Selain itu, rutin menggunakan tabir surya ketika bepergian ke luar rumah juga menjadi tindakan pencegahan yang disarankan.

Baca juga: 3 Langkah Mudah Mencegah Melanoma, Kanker Kulit yang Mematikan

12. Depresi atau kecemasan

Kebanyakan masalah kesehatan mental muncul di usia dewasa sebelum usia 40 tahun.

Namun, menurut psikolog klinis, psikoterapis, dan direktur asosiasi psikiatri rawat jalan di New York City, Anthony P DeMaria, PhD, tantangan kehidupan yang dialami seiring bertambahnya usia bisa sangat melelahkan sehingga risiko depresi meningkat.

Misalnya, kecemasan finansial, orangtua yang menua, membesarkan anak, hingga penampilan fisik.

Semua itu bisa menjadi stressor yang memperburuk masalah mendasar, seperti depresi dan kecemasan.

Mencegah lebih baik daripada mengobati, termasuk bercerita kepada teman atau profesional medis ketika menemui masalah.

Baca juga: Rahasia Sederhana untuk Mengurangi Risiko Depresi

13. Stroke

Menurut sebuah studi 2011 di Journal of American Geriatrics Society, risiko stroke berlipat ganda setiap dekade setelah usia 45 tahun.

Artinya, ketika menginjak usia 40 tahun, sudah saatnya mulai memerhatikan faktor risiko kesehatan.

Untuk mencegah stroke, beberapa upaya yang dapat dilakukan termasuk berhenti merokok, mencegah tekanan darah tinggi, dan menghindari gaya hidup kurang gerak.

Menurut sebuah studi dari Columbia University, bahkan aktivitas fisik santai sekalipun dapat memangkas risiko terkena stroke.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Stroke dengan Pilihan Makanan

14. Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 adalah ketika tubuh memproduksi insulin namun tidak menggunakannya secara efektif.

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, ada beberapa faktor risiko diabetes tipe 2 yang dapat dikendalikan, termasuk mencegah obesitas.

Namun, ada pula beberapa faktor yang tidak dapat dikendalikan, termasuk usia.

Baca juga: 10 Gejala Awal Diabetes Tipe 2 yang Harus Diwaspadai

15. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

PPOK adalah kondisi yang disebabkan oleh zat eksternal, seperti asap, yang mempengaruhi kerja paru-paru dan membuat kita sulit bernapas.SHUTTERSTOCK/DAVIDA S PPOK adalah kondisi yang disebabkan oleh zat eksternal, seperti asap, yang mempengaruhi kerja paru-paru dan membuat kita sulit bernapas.
Ini adalah kondisi yang disebabkan oleh zat eksternal, seperti asap, yang mempengaruhi kerja paru-paru dan membuat kita sulit bernapas.

Meskipun PPOK sering ditemukan di komunitas geriatri, ssebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam jurnal JAMA mencatat bahwa pengobatan pasien PPOK yang lebih tua sangatlah menantang.

Sebab, kondisi seperti osteoporosis lebih umum terjadi pada individu di atas 40 tahun.

Meski angka kasus PPOK menurun dari tahun ke tahun, angka PPOK pada wanita tidak berkurang secara signifikan sejak 1999.

Namun, pria berisiko 9 persen lebih tinggi mengalami PPOK daripada wanita.

Baca juga: 8 Gejala Awal PPOK yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com