KOMPAS.com - Stres bisa disebabkan oleh berbagai hal, entah tuntutan pekerjaan atau banyaknya tugas di rumah.
Meski kita mencoba menutupi stres, nyatanya hal itu bisa dilihat dari kondisi kulit kita.
Lalu, bagaimana stres memengaruhi kulit dan apa yang bisa dilakukan dalam menjaga kulit agar tetap sehat?
"Begitu banyak masalah kulit terkait pelepasan bahan kimia inflamasi yang tidak tepat," kata Richard Fried, MD, PhD, dokter kulit, psikolog klinis, dan direktur klinis Yardley Dermatology.
Baca juga: 11 Penyebab Jerawat, Stres hingga Salah Pakai Skincare
Peradangan adalah respons tubuh terhadap gangguan kesehatan kita.
Peradangan berperan penting menjaga kita tetap sehat, karena tubuh perlu mempertahankan diri dari bahaya virus, seperti virus flu.
Namun terkadang tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya, seperti alergi atau sesuatu yang tidak memerlukan respons berlebihan --dalam hal ini, stres.
"Respons stres, apakah kita memiliki tenggat waktu pekerjaan, mengalami masalah dengan keluarga atau cinta, semuanya sama," ujar Fried.
"Sistem kekebalan kita bersiap-siap untuk berperang."
Alhasil, sistem kekebalan tubuh akan melepaskan bahan kimia seperti interleukin yang berfungsi melindungi kesehatan kita, dan pada akhirnya memicu peradangan.
Jika faktor lingkungan atau genetik membuat kita rentan terkena penyakit kulit tertentu, maka peradangan dapat meningkatkan risiko penyakit.
"Stres adalah pemicu umum yang dapat membuat kulit bereaksi secara tidak semestinya," imbuh Fried.
Seperti dilaporkan Mayo Clinic, merasa kewalahan karena stres merupakan salah satu pemicu kulit kering, gatal, dan meradang di seluruh bagian tubuh atau juga dikenal dengan penyakit eksim.
Juga, stres akan menyebabkan penyakit psoriasis, kondisi timbulnya luka, iritasi, bercak bersisik, dan rosacea yang memicu kulit wajah memerah disertai benjolan yang terasa panas ketika disentuh, hingga jerawat.
Baca juga: 3 Kunci Atasi Stres dan Meraih Sukses di Pekerjaan
Sejumlah kondisi lain yang terkait erat dengan stres yaitu dermatitis seboroik dan telogen effluvium.