Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/09/2021, 09:27 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Eksim adalah kondisi yang menyebabkan kulit meradang, iritasi, dan gatal. Dr Arini Astasari Widodo, SpKK menyebutkan, kondisi kulit eksim (eczema) memengaruhi sekitar 25 persen anak dan 2-3 persen orang dewasa.

Eksim adalah nama lain dari dermatitis. Terdapat beberapa jenis eksim atau dermatitis, seperti dermatitis atopik, dermatitis kontak, dermatitis stasis, exzema dishidrotik, neurodermatitis, dan eczema nummular.

"Meski begitu, awam banyak mengidentikkan eksim dengan dermatitis atopik," katanya, belum lama ini.

Penyebab eksim pada kulit

Penyebab eksim pada kulit bisa karena faktor eksternal, seperti suhu, keringat, dan iritan.

SHUTTERSTOCK/PURMATOKOH Penyebab eksim pada kulit bisa karena faktor eksternal, seperti suhu, keringat, dan iritan.
Arini menjelaskan, penyebab eksim pada kulit bisa karena faktor internal dan eksternal.

Penyebab eksim karena faktor internal meliputi:

  • Gangguan sawar kulit.
  • Faktor imunologi.

Sementara penyebab eksim pada kulit karena faktor eksternal meliputi:

  • Suhu.
  • Keringat.
  • Alergen.
  • Iritan.
  • Mikroorganise.

Adapun pemicu kekambuhan eksim pada kulit bisa disebabkan oleh adanya perubahan cuaca, suhu ekstrem, kelembapan udara, pakaian ketat, aktivitas sehari-hari, stres, infeksi, hingga penggunaan bahan-bahan iritan, seperti sabun dan parfum.

Baca juga: 5 Tips agar Psoriasis Tak Sering Kambuh

Gejala eksim pada kulit

Gejala eksim atopik yang utama adalah kulit kering yang disertai gatal.SHUTTERSTOCK Gejala eksim atopik yang utama adalah kulit kering yang disertai gatal.
Gejala eksim atopik yang utama adalah kulit kering yang disertai gatal. Sementara gejala lain yang mungkin timbul akibat eksim antara lain:

  • Peradangan kulit pada wajah bayi dan anak. Pada bayi terutama kedua pipi, siku, dan lutut. Sementara pada anak sering ditemmukan pada wajah, lipatan leher, ketiak, lipatan siku dan lutut, daerah popok, pergelangan tangan, dan kaki.
  • Peradangan kulit di anggota gerak orang dewasa.
  • Dermatitis berulang.
  • Riwayat atopik pada penderita atau keluarganya.
  • Gejala muncul ketika berkontak dengan alergen atau iritan. Ini menyerupai eksim jenis lain, seperti dermatitis kontak.

Awam sering keliru mengenali eksim atopik dengan psoriasis.

Arini menjelaskan, psoriasis menyebabkan bercak yang tegas, tebal, merah, bersisik, dan umumnya muncul di area seperti siku dan lutut.

Pada psoriasis gejala gatalnya cenderung ringan, sementara pada eksim atopik rasa gatal sangat dominan.

Baca juga: Kenali Rasa Gatal di Tubuh, Bisa Jadi Pertanda Berbagai Penyakit

Dampak eksim pada kulit yang tidak ditangani

Gejala eksim pada bayi terutama kedua pipi, siku, dan lutut.SHUTTERSTOCK/FOTORAWIN Gejala eksim pada bayi terutama kedua pipi, siku, dan lutut.
Sekilas, awam mungkin menganggap eksim pada kulit hanya menimbulkan ketidaknyamanan.

Namun, Arini menjelaskan, gatal tersebut dapat memicu siklus "itch-scratch" atau gatal-garuk. Artinya, kondisi tersebut memicu penderita terus menggaruk sehingga memperburuk pertahanan kulitnya dan meningkatkan kemungkinan infeksi, peradangan, dan respons imun.

Dengan itu, peningkatan respons imun akan memperburuk kondisi kulit dan gejala gatal, sehingga siklus tidak berhenti.

"Dengan kata lain, gatal yang digaruk akan memperparah penyakit dan akan membuat semakin gatal, sehingga gatal dan penyakit tidak sembuh-sembuh," tuturnya.

Pada beberapa orang, garukan keras yang sering dilakukan juga dapat menimbulkan luka pada kulit. Luka pada kulit tersebut pada akhirnya dapat menjadi tempat masuk kuman sehingga dapat terjadi infeksi sekunder pada kulit yang mengalami eksim.

"Jika eksim tidak ditangani, kulit dengan luka kronis dapat berbekas dan mengalami perubahan warna, tekstur, dan ketebalan," ucap Arini.

Baca juga: Pahami, Dampak Stres terhadap Kondisi Kulit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com