Perubahan Pola Pikir agar Tak Gampang Menumpuk Barang

KOMPAS.com - Meski barang-barang yang sebenarnya tidak dipakai menumpuk di rumah, namun perasaan tidak rela untuk membuangnya membuat kita tertahan untuk tetap menyimpan barang-barang tersebut.

Padahal, menumpuk barang tak terpakai adalah hal percuma. Bukan cuma membuat rumah sesak dan tidak rapi, tapi sebenarnya kita bisa mendonasikan barang tersebut agar dipakai orang lain.

Jika kamu termasuk orang yang tak rela membuang barang bekas, coba terapkan pola pikir berikut ini:

Baca juga: Pria Ini Temukan Barang-barang Antik di Loteng Rumah Barunya

1. Melakukan declutter 

Pikirkan apakah ketika kita membutuhkan sesuatu yang sebenarnya sederhana tapi menjadi rumit. Atau, evaluasi apakah ada sesuatu dalam barang tersebut yang menambah nilai atau manfaat dalam hidup kita?

Natalie Wise, seorang filsuf gaya hidup modern mengatakan, seharusnya rumah kita bebas dari barang-barang "masa lalu" atau "suatu hari nanti" yang mengacaukan rumah kita. 

Pertanyaan untuk ditanyakan pada diri sendiri:

• Apakah ini memberikan nilai atau manfaat secara teratur?
• Akankah hidup saya berubah menjadi lebih baik atau lebih buruk jika saya tidak memiliki ini?
• Kapan terakhir kali saya menggunakan ini?

Baca juga: Decluttering, Teknik Merapikan Rumah yang Berantakan

2. Tegaskan keterikatan emosional

Pendekatan lain adalah dengan cara menggali lebih dalam dan benar-benar memikirkan mengapa kita harus mempertahankan suatu barang.

“Penting untuk menentukan apa keterikatan emosional dengan barang tersebut. Kenangan adalah salah satunya, ” jelas Dr. Craig April, Ph.D., ahli gangguan kecemasan.

Pertanyaan untuk ditanyakan pada diri sendiri:

• Emosi apa yang ditimbulkan oleh barang ini?
• Mengapa saya menyimpan ini?
• Bagaimana perasaan saya jika saya membiarkan barang ini pergi atau dibuang?

Baca juga: Tak Perlu Beli, 6 Barang Bekas Ini Bisa Jadi Pengganti Pot Tanaman

3. Pikirkan tentang apa yang akan kita dapatkan

Kita sering takut tentang apa yang akan hilang jika kita melepaskan sesuatu, tetapi seringkali yang terjadi justru sebaliknya.

“Banyak orang merasa bahwa benda-benda di sekitar mereka membuktikan kepenuhan hidup mereka,” kata John Sovec MA, LMFT, seorang terapis.

Menurutnya, banyak orang berpegang teguh pada kenangan masa lalu untuk mengisi kesepian saat ini.  Alih-alih berfokus pada kebebasan melepaskan dan kemungkinan pertumbuhan yang tidak terbatas.

Pertanyaan untuk ditanyakan pada diri sendiri:

• Apa yang saya lepaskan di dalamnya ketika saya melepaskan hal-hal yang telah saya kumpulkan ini?
• Peluang menarik apa yang menanti saya saat saya melepaskan beban benda-benda ini?
• Orang, pengalaman, hubungan apa yang saya beri ruang?

Baca juga: Tips Membersihkan dan Merapikan Rumah ala Jepang