Sementara, dr. Darrell Fernando, SpOG, di akun Instagram-nya, pun mencoba memberikan penjelasannya.
Dia mengatakan, ERAS atau ERACS sebenarnya adalah panduan agar ibu bisa pulih lebih cepat dan minim rasa nyeri, bukan teknik khusus atau metode melahirkan terbaru.
Baca juga: 6 Bahaya Rumput Fatimah untuk Persalinan
Cara ini terbukti dapat mengurangi lama perawatan di rumah sakit dan menekan risiko komplikasi.
Meski demikian, ibu hamil tidak bisa serta merta mengajukan keinginan untuk dioperasi dengam teknik ERACS di detik-detik terakhir jelang persalinan.
"Perencanaan mengenai ERACS harus didiskusikan dengan SpOG sejak kontrol trimester III agar tim dapat dipersiapkan denga baik," ungkap dokter yang aktif berbagi edukasi di media sosial ini.
View this post on Instagram
Dia menyebutkan, ada persiapan yang harus dilakukan sebelum operasi termasuk edukasi pasien, kolaborasi tim, dan optimalisasi kondisi ibu hamil termasuk kadar hemoglobinnya.
Darrel menambahkan, ibu hamil juga dianjurkan puasa makan enam jam sebelum persalinan.
Panduan ini juga menyarankan perlunya minum air manis dua jam sebelum operasi, dan mengonsumsi obat lambung.
Baca juga: Merekam Proses Persalinan, Perlukah?
Lalu, pasca menjalani sesar, ada beberapa komponen ERACS yang perlu diperhatikan ibu.
Dokter yang praktik di Mayapada Hospital Kuningan ini mengatakan, ibu akan disarankan mengunyah permen karet di ruang pulih, dan menggunakan obat anti nyeri multimodal.
Meski demikian, dia menegaskan, tidak semua ibu hamil bisa menjalani metode ini karena harus melihat kondisi dan komorbid yang ada.
"Inti dari ERACS adalah pemulihan yang lebih cepat pada ibu dan bayi, bukan kapan harus bisa berjalan, kapan harus lepas kateter, dan lain-lain," tulis dia pada feed Instagram-nya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.