KOMPAS.com - Kekhawatiran para orangtua mulai meningkat seiring dengan kembalinya anak-anak ke sekolah tanpa perlindungan vaksin Covid-19.
Apalagi, saat ini baru remaja berusia 12 tahun ke atas saja yang sudah diperbolehkan untuk mendapatkan vaksin, sedangkan anak-anak yang lebih kecil belum memenuhi syarat.
Proses uji coba vaksin pada anak-anak yang lebih kecil memang membutuhkan waktu yang lebih lama daripada vaksin untuk orang dewasa karena prosesnya memang lebih rumit untuk memastikan keamanannya.
Data uji coba vaksin Covid-19 untuk anak-anak sampai sekarang masih terus dikumpulkan.
Setelah perusahaan vaksin memiliki hasil uji coba, mereka harus menyerahkan informasi tersebut ke Food and Drug Administration (FDA) yang akan menilai keamanan dan efektivitas vaksin.
Baca juga: Jelang PTM Terbatas di Tangsel: Mayoritas Sekolah Belum Siap hingga Vaksinasi Anak Masih Rendah
Pengumpulan data
Mantan komisaris FDA yang sekarang duduk di dewan pembuat vaksin Covid-19 Pfizer, Scott Gottlieb mengatakan bahwa perusahaan kemungkinan dapat mengajukan data selama 5-11 tahun.
"Itu akan menempatkan kita pada kerangka waktu di mana vaksin dapat tersedia lebih awal, tergantung berapa lama FDA meninjaunya," terangnya.
Kendati demikian, tidak ada jadwal resmi setelah perusahaan mengajukan pengujian vaksin ke FDA. Tetapi, pertimbangan penggunaan darurat dapat memakan waktu hanya dalam beberapa minggu.
Sementara itu, direktur Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Dr Rochelle Walensky berharap bahwa vaksin Pfizer dapat segera tersedia untuk anak-anak di tahun 2021 ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.