Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Melahirkan Metode ERACS dan Operasi Caesar Konvensional

Kompas.com - Diperbarui 19/08/2023, 08:34 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Enhanced Recovery After Cesarean Surgery (ERACS) adalah metode baru yang diterapkan dalam tindakan operasi caesar pada ibu melahirkan.

Metode ERACS dikembangkan karena dunia kesehatan berupaya memperpendek masa perawatan pasien di rumah sakit khususnya pasca operasi.

Baca juga: Berapa Biaya Persalinan dengan Metode ERACS?

Harapannya, para ibu tidak perlu menjalani perawatan di rumah sakit lebih dari 24 jam.

Percepatan pemulihan ini harus dibarengi dengan protokol khusus untuk memastikan kondisi kesehatan ibu melahirkan tidak terancam.

Oleh sebab itu, dibutuhkan kerjasama berbagai pakar kesehatan termasuk dokter kandungan, anak maupun anestesi.

Kuncinya adalah memiliki jenis anestesi yang sesuai dengan kondisi pasien sekaligus efektif.

Tentunya, dipilih jenis pereda nyeri yang aman bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan.

Perbedaan dasar melahirkan metode ERACS dan operasi caesar

Pasien bersalin lewat operasi caesar biasanya diharuskan tidak menggerakan badannya sama sekali selama 12 jam.

Secara bertahap, mereka baru diizinkan untuk  memiringkan dan menggerakan badannya.

Dibutuhkan waktu 24 jam pasca operasi, sebelum pasien diizinkan untuk duduk, dengan alasan agar tidak memengaruhi bekas jahitan.

Banyak pula pantangan dalam soal makanan dan minuman yang harus dipatuhi oleh ibu baru.

Baca juga: ERACS, Metode Persalinan yang Diklaim Kurangi Rasa Sakit pada Ibu

Berbeda dari sederet aturan tersebut, metode ERACS dianggap lebih nyaman karena durasi larangannya yang lebih pendek sekaligus rasa nyeri yang lebih ringan.

Rasa mualnya juga lebih minim karena manajemen nyeri yang lebih baik dengan memotong penggunaan opioid hingga 30-50 persen.

Pasien juga tidak membutuhkan cairan infus sebanyak biasanya dan bisa lebih bebas bergerak.

Tentunya ini memberikan waktu lebih banyak bagi para ibu untuk menghabiskan waktu dengan bayinya.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah uraian tentang perbedaan dasar antara metode ERACS dan operasi caesar konvensional.

  • Makan dan minum

Dikutip dari situs Children's Mercy, pasien metode ERACS menjalankan waktu puasa lebih pendek sebelum operasi.

Hanya perlu berhenti makan enam jam dan minum dua jam sebelum masuk ruang operasi.

Pasien akan diberikan minuman manis dua jam sebelum operasi untuk memudahkan mobilisasi setelah tindakan.

Baca juga: Memudarkan Bekas Luka Operasi Caesar Perlu Perawatan Luar Dalam

Selain itu, pasien juga dianjurkan untuk mengunyah permen karet sebelum dan sesudah operasi.

Tujuannya untuk mengurangi mual dan meningkatkan kembalinya fungsi usus normal lebih cepat setelah tindakan bedah.

Mencegah mual

Kemajuan teknologi kedokteran telah memungkinkan operasi caesar konvensional yang biasanya membutuhan waktu pemulihan yang lebih panjang bagi si ibu, diperpendek dengan meminimalisasi rasa sakit, dalam metode yang disebut ERACS.SHUTTERSTOCK Kemajuan teknologi kedokteran telah memungkinkan operasi caesar konvensional yang biasanya membutuhan waktu pemulihan yang lebih panjang bagi si ibu, diperpendek dengan meminimalisasi rasa sakit, dalam metode yang disebut ERACS.
Pasca operasi caesar, banyak ibu yang kerap merasakan mual akibat efek samping obat bius yang diberikan.

Namun metode ERACS berupa mengeliminasi hal itu dengan menggunakan terapi cairan infus dan kombinasi obat antimual yang terbukti ampuh. 

Pasien juga akan diberikan petunjuk makanan dan minuman yang sebaiknya dikonsumsi untuk mencegah mual.

  • Bergerak lebih bebas dan cepat

Tak perlu berdiam diri terlalu lama jika melahirkan secara teknik ERACS.

Para ibu bebas bergerak lebih cepat karena metode ini dirancang khusus untuk tujuan itu.

Caranya dengan menghentikan pemberian cairan infus dan melepas kateter urin lebih cepat.

Makan dan minum seperti yang diinstruksikan juga akan membantu pasien bangun dan bergerak lebih cepat.

Cara ini sekaligus mencegah pembentukan gumpalan darah sehingga ibu semakin cepat pulih kembali.

Baca juga: Berapa Biaya Persalinan dengan Metode ERACS?

  • Manajemen nyeri preventif

Sebagai pencegahan, tim dokter akan menyusun manajemen nyeri bagi ibu yang akan bersalin melalui metode ERACS.

Pasien akan diberikan pereda nyeri berupa tylenol dan ibuprofen terjadwal atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya melalui oral maupun infus

Dokter mungkin juga akan memberikan dosis kecil obat nyeri long-acting di tulang belakang atau epidural pasien selama di ruang operasi.

Tujuannya untuk memaksimalkan penghilang rasa sakit sambil mengurangi efek samping seperti gatal dan mual.

Baca juga: Seberapa Cepat Pemulihan Luka Bekas Operasi Caesar

Kombinasi tersebut dapat mengurangi jumlah obat opioid yang dibutuhkan setelah operasi sebesar 30-50 persen.

Hal ini juga berdampak baik bagi pasien termasuk mengurangi rasa lelah, mual, sembelit dan nyeri.

  •  Kerusakan jaringan lebih minim

Persalinan dengan metode operasi caesar berpotensi membuat wanita ragu-ragu dalam berhubungan seksual. Persalinan dengan metode operasi caesar berpotensi membuat wanita ragu-ragu dalam berhubungan seksual.
Situs resmi rumah sakit EMC menyebutkan metode ERACS dapat mengurangi kerusakan jaringan yang muncul akibat operasi caesar.

“Tehnik ERAS/ ERACS sayatan dilakukan dengan pisau dengan ketajaman khusus dan ukuran kecil, dan dengan sekali sayatan sampai di fascia, sehingga kerusakan jaringan bisa minimal."

Demikian penjelasan dr. Kondang Usodo, Sp.OG, Spesialis Kebidanan dan Kandungan di Rumah Sakit EMC Tangerang.

Baca juga: Habis Caesar, Bisakah Melahirkan Normal?

Sayatan dilakukan seminimal mungkin dan pengambilan jaringan dilakukan tanpa merusak bagian yang sehat.

Dokter sedapat mungkin menghindari memotong dan menjahit otot dengan mengutamakan tehnik jahitan satu per satu.

Dokter juga akan membebaskan perlengketan antar jaringan sehingga pasien terhindar dari rasa nyeri pasca penyembuhan.

Posisi jaringan yang disayat akan dikembalikan secara end to end pada lokasi yang sama serta memilih benang dan tehnik jahitan yang tidak mengganggu pergerakan pasca operasi.

Baca juga: Memahami Seks Aman dan Nyaman Pasca-operasi Caesar

Armitha Sathi Devi Berikut negara-negara dengan cuti melahirkan terlama di dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com