Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - Diperbarui 05/12/2022, 07:52 WIB

1. Tekanan darah tinggi

Ahli bedah ortopedi dari University of Toledo Medical Center, Dr Anthony Kouri, MD mengatakan kepada Bustle, kesadaran dan pengobatan hipertensi atau tekanan darah tinggi pada orang dewasa yang lebih tua meningkat secara signifikan selama 10 tahun terakhir.

Sayangnya, banyak orang dewasa muda tak sadar bahwa tekanan darah tinggi juga bisa dialami di usia yang lebih muda.

Menurut Kouri, sekitar 50 persen orang dewasa muda yang didiagnosis dengan hipertensi masih tak terobati. Ini dapat menyebabkan penyakit jantung dan pengingkatan risiko kematian.

Tapi, hipertensi biasanya tidak menunjukkan gejala. Oleh karena itu, penting bagi seseorang yang mulai menginjak usia 30 tahun untuk mulai melakukan pemeriksaan kesehatan rutin setiap tahunnya untuk mencegah hipertensi dan potensi masalah kesehatan lainnya.

Baca juga: 7 Jenis Buah untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

2. Berat badan lebih mudah naik di usia 30 tahun

Metabolisme tubuh mulai melambat di usia 30 tahun sehingga kenaikan berat badan lebih mudah terjadi.FREEPIK/JCOMP Metabolisme tubuh mulai melambat di usia 30 tahun sehingga kenaikan berat badan lebih mudah terjadi.
Berat badan memang bisa naik dan turun di usia berapa pun. Namun, laman LeBauer HealthCare menjelaskan, metabolisme tubuh mulai melambat di usia 30 tahun sehingga kenaikan berat badan lebih mudah terjadi.

Jika hal ini disepelekan, tak menutup kemungkinan kita dapat mengalami kelebihan berat badan yang berujung pada peningkatan risiko kesehatan, seperti diabetes dan penyakit jantung.

Cara terbaik menjaga berat badan ideal adalah dengan mengombinasikan olahraga rutin dan membatasi asupan kalori.

Baca juga: Catat, Daftar Menu Diet Sehat untuk Seminggu

3. Diabetes

Risiko diabetes meningkat memasuki usia 30 tahun.
SHUTTERSTOCK Risiko diabetes meningkat memasuki usia 30 tahun.
Mengutip Infodatin Kementerian Kesehatan, Federasi Diabetes Internasional (IDF) memperkirakan sedikitnya terdapat 463 juta orang di usia 20-79 tahun di dunia menderita diabetes pada 2019. Ini setara dengan angka prevalensi sebesar 9,3 persen dari total penduduk pada usia yang sama.

Di tanah air, Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan prevalensi diabetes melitus di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada usia 15 tahun ke atas sebesar 2 persen. Sementara prevalensi diabetes melitus menurut hasil pemeriksaan gula darah meningkat dari 6,9 persen di 2013 menjadi 8,5 persen di 2018.

Orang dengan prediabetes bisa menunda atau mencegah diabetes dengan melakukan perubahan pola makan, berolahraga teratur, dan menjaga berat badan sehat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke