KOMPAS.com - Chronograph atau kronograf menjadi salah satu fungsi yang paling populer dan dicari orang di industri jam tangan.
Jam tangan dengan fungsi kronograf memiliki kemampuan berbeda dibandingkan jam tangan kebanyakan, salah satunya sebagai penunjuk waktu sekaligus sebagai stopwatch.
Namun karena digerakkan secara mekanis, varian jam tangan satu ini juga merupakan salah satu komplikasi atau kerumitan yang jarang dimanfaatkan, dan sering disalahartikan.
Sejarah kronograf
Chronograph merupakan gabungan dari kata dalam bahasa Yunani "chronos" yang berarti waktu dan "grafika" yang berarti tulisan.
Secara harfiah, chronograph diterjemahkan sebagai "penulis waktu".
Tidak diketahui pasti siapa pencetus kronograf pertama di dunia.
Ada dugaan, perangkat kronograf pertama kali dibuat oleh Nicolas Rieussec pada 1822.
Ia diyakini menciptakan perangkat mekanis dalam kotak kayu yang dapat menghasilkan tanda tinta (ink mark) pada dua rotating disc yang masing-masing mewakili indikator menit dan detik.
Akan tetapi, perangkat buatan Rieussec rupanya bukanlah alat pertama yang mampu mencatat waktu yang telah berlalu.
Pada 2013, sebuah instrumen misterius tiba-tiba muncul dalam acara lelang.
View this post on Instagram
Disebut Compteur de Tierces atau Thirds Timer, instrumen ini diciptakan Louis Moinet pada 1816 untuk kebutuhan navigasi di laut.
Penampakan Compteur de Tierces milik Moinet lebih mirip dengan apa yang kita kenal sebagai stopwatch sekarang, ketimbang instrumen ilmiah milik Rieussec yang terlalu rumit.
Instrumen tersebut diakuisisi oleh CEO pembuat jam Louis Moinet saat ini, Jean-Marie Schaller.
Singkat cerita, Compteur de Tierces lalu tercatat sebagai perangkat kronograf pertama sekaligus stopwatch dengan frekuensi tinggi pertama di dunia oleh Guinness World Records.
Hampir satu abad pasca penemuan kronograf pertama buatan Louis Moinet, Longines menetapkan format awal dial untuk arloji kronograf yang menampilkan dua sub dial di indikator angka 3 dan angka 9.
Format pengaktifan kronograf yang diawali oleh Longines tersebut kemudian berubah.
Adalah perajin jam asal Swiss, Breitling yang mengenalkan inovasi berupa dua pusher di sisi samping cangkang jam tangan yang mengapit crown.
Dengan format ini, pengguna jam tangan dapat menyetel ulang kronograf tanpa menghentikan fungsi kronograf tersebut.
Baca juga: Tourbillon, Temuan Ajaib pada Mesin Jam, Bagaimana Kisahnya?
Cara kerja kronograf pada jam tangan