Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2021, 21:32 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Banyak di antara kita yang terbiasa membuang kemasan sampo, sabun cair, pelembap, atau kosmetik begitu saja. Tapi tahukah kamu ke mana kemasan yang kebanyakan terbuat dari plastik itu berakhir?

Tentu ada yang didaur ulang. Tapi kebanyakan akan menjadi sampah plastik yang mengotori Bumi termasuk sungai dan lautan, lalu terurai menjadi mikro plastik, termakan ikan atau hewan lain, dan akhirnya masuk ke tubuh kita saat kita makan atau minum.

Menurut catatan yang dikeluarkan The National Plastic Action Partnership (NPAP), setiap tahun ada sekitar 4,8 juta ton sampah plastik di Indonesia tidak terkelola dengan baik.

Sampah ini sebagian dibakar di ruang terbuka (48%), tidak dikelola dengan layak di tempat pembuangan sampah resmi (13%), dan sisanya mencemari saluran air dan laut (9%).

Jumlah sampah plastik ini terus bertambah tiap tahun, dan dikhawatirkan pada tahun 2050 akan ada lebih banyak sampah plastik di lautan dibanding ikan. Mengerikan sekali bukan?

Didasari oleh fakta yang mengkhawatirkan ini, The Body Shop Indonesia mengkampanyekan gerakan #KerenTanpaNyampah sebagai bagian dari gaya hidup normal baru.

Tujuannya agar orang memiliki kebiasaan baru yaitu tidak membuang kemasan kosmetik, baik itu botol sampo, sabun dan lainnya, ke tempat sampah.

Lalu harus dibuang ke mana?

Nah, The Body Shop menawarkan dua program unik, yang pertama adalah penyempurnaan program Bring Back Our Bottles (BBOB) 2.0, dan kedua adalah penyediaan Refill Station di gerai-gerai brand tersebut.

Kedua program ini diharapkan dapat menyelamatkan hingga 2 juta sampah botol kemasan sehingga dapat mengurangi beban di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA).

Suzy Hutomo, Executive Chairperson & Owner The Body Shop IndonesiaThe Body Shop Indonesia Suzy Hutomo, Executive Chairperson & Owner The Body Shop Indonesia
“#KerenTanpaNyampah menjadi tema utama kami sebagai sebuah perusahaan yang sejak awal selalu menjalankan bisnis yang beretika dan selalu memasukkan faktor lingkungan dan sosial ke dalam setiap kampanye," jelas Suzy Hutomo, Executive Chairperson & Owner The Body Shop Indonesia dalam acara virtual Selasa (14/9/2021).

Menurut Suzy, program BBOB pertama kali diluncurkan pada tahun 2008 dan menjadi pionir untuk program pengembalian kemasan kosong kosmetik di Indonesia.

Dalam program itu, The Body Shop Indonesia mengajak konsumennya untuk mengembalikan kemasan kosong ke toko-toko terdekat untuk didaur ulang dan hasil pengolahannya digunakan untuk pemberdayaan masyarakat.

Sejauh ini, lebih dari 9 juta kemasan kembali dari konsumen, dan diharapkan akan terus bertambah.

Nah, kali ini BBOB dilanjutkan dengan cakupan yang lebih luas lagi. Tidak hanya sekadar mengembalikan kemasan, tetapi juga mengubahnya menjadi barang yang dapat dipergunakan, seperti soap dish (tempat sabun) dan pocket mirror atau cermin saku.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com