Seringkali, kita diharuskan antre selama berjam-jam untuk dapat giliran naik kereta tersebut.
Selain itu, rutenya juga panjang dan tidak efisien sehingga bisa memakan banyak waktu perjalanan.
San Francisco sudah terkenal memiliki cuaca yang dingin dari penggambaran berbagai film Hollywood.
Namun, kota ini juga cenderung diselimuti kabut dan hanya sesekali terasa hangat jika sinar matahari menembus awan.
Baca juga: Kasus Singa Laut, San Francisco Tutup Kawasan Wisata Populernya
Bagi warga negara tropis seperti Indonesia, cuaca ini bisa sangat tidak nyaman dan mengganggu perjalanan kita.
Siapkan diri untuk berpakaian tebal atau berlapis misalnya memadukan kaos dan jaket agar tubuh tetap hangat.
Pastikan kita siap untuk berjalan kaki jauh jika ingin mendapatkan pengalaman wisata yang optimal di San Francisco.
Gunakan pakaian yang nyaman, menyerap keringan dan sepatu kets yang ringan untuk berjalan.
San Francisco terkenal dengan topografi perbukitan sehingga kita mungkin membutuhkan bekal air putih yang banyak untuk minum.
Namun jika lelah, bisa juga memanfaatkan taksi daring Uber.
Tak banyak yang tahu, namun Uber pertama kali memang beroperasi dan memiliki kantor pusat di San Francisco.
Pier 39 dan Fisherman's Wharf adalah dua lokasi wisata yang amat populer dan wajib dikunjungi di San Francisco.
Meski demikian, daya tariknya sebenarnya adalah keberadaan singa lautnya, bukan pertokoannya yang menjual aksesoris.
Kita bisa menikmati pemandangan singa laut yang bermalas-malasan di sekitar dermaga dan terjun ke air.
Baca juga: Kirimachi Ramen, Restoran Milik WNI yang Sukses di San Francisco
Jika beruntung, kita bisa melihat interaksi singa laut jantan yang sedang merayu betinanya untuk kawin.