Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2021, 14:30 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Bolehkah mandi saat demam? Ini mungkin jadi pertanyaan banyak orang.

Laman Cleveland Clinic menjelaskan, demam adalah kondisi ketika suhu tubuh kita lebih tinggi daripada suhu tubuh normal. Demam umumnya merupakan tanda tubuh sedang melawan infeksi.

Bagi orang dewasa, demam terjadi ketika suhu tubuh lebih tinggi dari 38 derajat Celcius. Sedangkan pada anak, demam terjadi ketika suhub tubuh di atas 38 derajat Celcius (pengukuran melalui dubur), 37,5 derajat Celcius (pengukuran melalui mulut), atau 37 derajat Celcius (pengukuran melalui ketiak).

Suhu tubuh normal berkisar antara 37 derajat Celcius. Ketika suhu tubuh kita naik beberapa derajat di atas normal, artinya tubuh sehat dan sedang melawan infeksi. Pada kebanyakan kasus, itu adalah hal yang baik.

Namun, jika demam sudah mencapai di atas 38,5 derajat Celcius, artinya seseorang memerlukan perawatan atau, jika perlu, mendapatkan layanan medis jika demam tidak turun setelah beberapa hari.

Baca juga: Ketahui, Ini Kondisi Demam yang Perlu Diperiksakan ke Dokter

Bolehkah mandi saat demam?

Meski sebagian orang menganggap mandi saat demam dengan air dingin membantu menurunkan panas, namun air dingin bisa menyebabkan kita menggigil dan memicu kenaikan suhu tubuh.PEXELS/COTTONBRO Meski sebagian orang menganggap mandi saat demam dengan air dingin membantu menurunkan panas, namun air dingin bisa menyebabkan kita menggigil dan memicu kenaikan suhu tubuh.
Menurut Verywell Health, mandi saat demam bisa bantu meredakannya. Namun, jangan mandi dengan air dingin.

Meski sebagian orang menganggap mandi air dingin membantu menurunkan panas daripada mandi air hangat, namun air dingin bisa menyebabkan kita menggigil. Kondisi itu pada akhirnya bisa membuat suhu tubuh kita semakin meningkat.

Jadi, apakah boleh mandi saat demam? Jawabannya, boleh saja asal dengan mengatur suhunya senyaman mungkin untuk tubuh kita. Mandi saat demam dapat membuat tubuh yang sakit menjadi lebih rileks dan juga membantu menurunkan demam.

Untuk menghindari mandi saat demam, beberapa orang juga menyeka tubuh menggunakan kain basah. Biasanya ini dilakukan pada anak.

Menurut ABC Health & Wellbeing, sama seperti mandi saat demam, hindari menyeka tubuh menggunakan air dingin.

Mandi dengan air suam-suam kuku atau hangat mungkin membuat anak merasa lebih nyaman.

Selain memperhatikan mandi saat demam atau menyeka tubuh saat demam, beberapa tindakan lain yang dapat memberikan kenyamanan saat demam antara lain:

  • Minum banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang karena berkeringat, muntah, atau diare. Air bisa berupa air putih maupun larutan rehidrasi oral mengandung elektrolit.
  • Sering mengganti pakaian dan seprai.
  • Pastikan pakaian dan selimut seminimal mungkin.
  • Hindari botol air panas atau selimut panas yang dapat memicu kenaikan suhu tubuh.
  • Pastikan ventilasi ruangan cukup baik.

Baca juga: Cara Mengetahui Tubuh Demam Tanpa Termometer

Kapan demam harus diperiksakan ke dokter?

Demam di atas 40,5 derajat Celcius pada orang dewasa dan suhunya tidak turun meski sudah diberi pengobatan, segeralah mencari bantuan medis.PEXELS/POLINA TANKILEVITCH Demam di atas 40,5 derajat Celcius pada orang dewasa dan suhunya tidak turun meski sudah diberi pengobatan, segeralah mencari bantuan medis.
Hubungi dokter jika mengalami salah satu kondisi berikut:

  • Demam disertai leher kaku, kebingungan, atau perasaan mudah terganggu.
  • Demam di atas 39,5 derajat Celcius tak kunjung turun dua jam setelah melakukan perawatan di rumah.
  • Demam berlangsung lebih dari dua hari.
  • Demam tinggi disertai ruam.
  • Mengalami fotofobia atau terganggu oleh cahaya.
  • Dehidrasi.
  • Kejang.

Jika orang dewasa mengalami demam di atas 40,5 derajat Celcius dan suhunya tidak turun meski sudah diberi pengobatan, segeralah mencari bantuan medis.

Baca juga: Tips Menurunkan Demam pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com