Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2021, 11:41 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Penelitian menemukan bahwa wanita yang kelebihan berat badan perlu usaha dua kali lebih besar untuk hamil daripada wanita dengan Indeks Massa Tubuh (BMI) yang dianggap normal.

Sementara wanita yang kurang berat badan perlu usaha empat kali lebih besar untuk hamil.

Memiliki terlalu banyak lemak tubuh akan menyebabkan kelebihan estrogen yang dapat mengganggu ovulasi.

Sebuah studi tahun 2017 yang dipublikasikan melalui jurnal Human Reproduction menunjukkan bahwa kedua pasangan yang sangat gemuk dengan BMI setidaknya 35 cenderung 55-59 persen lebih lama untuk hamil dibandingkan pasangan yang tidak mengalami kelebihan berat badan.

Para ilmuwan melaporkan melalui jurnal tahun 2020 yang dipublikasikan melalui jurnal Andrologia bahwa obesitas pada pria dapat mengganggu sistem endokrin serta kelangsungan hidup dan konsentrasi sperma, sehingga kondisi tersebut juga bisa memengaruhi kemampuan pasangan untuk cepat hamil.

Sementara menruut University of Wisconsin Hospitals and Clinics Authority, wanita yang kurang berat badan dan memiliki BMI kurang dari 18 mungkin tidak memiliki jadwal haid yang teratur atau bisa berhenti berolvulasi. Keduanya juga menghambat usaha untuk cepat hamil.

Baca juga: 5 Mitos Seputar Menurunkan Berat Badan yang Tak Bisa Dipercaya

5. Konsumsi vitamin prenatal


Mengonsumsi vitamin prenatal sebelum hamil membantu seorang wanita lebih bisa menjalaninya secara konsisten selama kehamilan.

Opsi lain adalah mengonsumsi multivitamin setiap hari, yang mengandung setidaknya 400 mcg asam folat per hari, vitamin B yang penting untuk mencegah cacat lahir pada otak dan tulang belakang bayi.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menganjurkan wanita untuk mengonsumsi 400 mcg asam folat setiap hari selama setidaknya satu bulan sebelum hamil untuk membantu mencegah cacat lahir.

Mulai mengonsumsi suplementasi asam folat adalah ide yang bagus karena tabung saraf berkembang menjadi otak dan tulang belakang pada 3-4 minggu setelah pembuahan terjadi, sebelum banyak wanita bahkan menyadari bahwa dirinya hamil.

Baca juga: Calon Ibu Perlu Persiapkan Kecukupan Nutrisi sejak Sebelum Hamil

6. Makan makanan sehat

Meskipun tidak ada diet khusus sebagai cara cepat hamil, mengonsumsi makanan sehat dapat membantu mempersiapkan tubuh wanita untuk kehamilan sehingga mendapatkan simpanan nutrisi yang cukup, seperti kalsium, protein, dan zat besi.FREEPIK/YANALYA Meskipun tidak ada diet khusus sebagai cara cepat hamil, mengonsumsi makanan sehat dapat membantu mempersiapkan tubuh wanita untuk kehamilan sehingga mendapatkan simpanan nutrisi yang cukup, seperti kalsium, protein, dan zat besi.

Meskipun tidak ada diet khusus untuk cepat hamil, mengonsumsi makanan sehat dapat membantu mempersiapkan tubuh wanita untuk kehamilan sehingga mendapatkan simpanan nutrisi yang cukup, seperti kalsium, protein, dan zat besi.

Artinya, untuk mendapatkan sumber nutrisi tersebut, penting untuk meningkatkan konsumsi makanan seperti buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, biji-bijian, susu, hingga sumber lemak sehat.

Selain mengonsumsi suplemen yang mengandung asam folat, vitamin ini juga bisa diperoleh dari makanan seperti sayuran berdaun hijau tua, brokoli, roti dan sereal yang difortifikasi, kacang-kacangan, buah jeruk, dan jus jeruk.

Jika sedang mencoba cepat hamil, hindari makan ikan dengan merkuri tinggi karena logam beracun ini dapat terakumulasi dalam aliran darah wanita hamil, yang mempengaruhi perkembangan bayi. Beberapa ikan yang tinggi merkuri termasuk tuna, todak, hingga mackerel.

Beberapa penelitian juga menyarankan wanita hamil menghindari kafein.

Otoritas kesehatan di Amerika Serikat, Eropa dan Inggris mengatakan bahwa seorang wanita yang minum sekitar 200 mg kafein (kurang dari dua cangkir kopi) tidak akan mempengaruhi bayinya.

Namun, sebuah studi tinjauan tahun 2020 yang diterbitkan dalam BMJ Evidence Based Medicine menemukan bahwa tidak ada tingkat konsumsi kafein yang aman untuk wanita hamil atau bagi mereka yang mencoba untuk hamil.

Baca juga: Ingin Cepat Hamil? Konsumsi Makanan Penyubur Kandungan Berikut

7. Kurangi olahraga berat

Olahraga terlalu sering atau terlalu berat dapat mengganggu ovulasi, sehingga mengganggu upaya cepat hamil bagi pasangan.SHUTTERSTOCK Olahraga terlalu sering atau terlalu berat dapat mengganggu ovulasi, sehingga mengganggu upaya cepat hamil bagi pasangan.

Aktif secara fisik setiap harinya membantu tubuh wanita mempersiapkan kehamilan dan persalinan. Dalam jurnal Human Reproduction edisi Maret 2020, para peneliti melaporkan bahwa olahraga berkaitan dengan penurunan risiko masalah kesuburan.

Namun, olahraga terlalu sering atau terlalu berat dapat mengganggu ovulasi.

Para dokter melihat banyak kasus gangguan menstruasi pada wanita yang berolahraga berat. Sering kali, para wanita tersebut perlu mengurangi olahraga mereka jika mereka ingin hamil.

Baca juga: 4 Jenis Olahraga Sederhana Pendongrak Sistem Kekebalan Tubuh

8. Perhatikan penurunan kesuburan karena faktor usia

Ilustrasi wanita bekerja di rumah. (shutterstock.com)KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi wanita bekerja di rumah. (shutterstock.com)

Seiring bertambahnya usia wanita, kesuburan juga ikut menurun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com