KOMPAS.com - Demam tifoid atau penyakit tipes adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella Typhi, seperti dijelaskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laman resminya.
Infeksi tersebut biasanya terjadi melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.
Gejala tipes sering kali tidak spesifik dan secara klinis tidak dapat dibedakan dengan penyakit demam lainnya.
Penyakit tipes memiliki tingkat keparahan klinis yang bervariasi. Pada kasus parah, penyakit tipes dapat menyebabkan komplikasi serius atau bahkan kematian.
Jika tidak tertangani, gejala tipes berpotensi semakin memburuk dalam beberapa bulan dan meningkatkan risiko komplikasi fatal.
Baca juga: Mengapa Covid-19 Sering Dikira Tipes?
Pada kasus tersebut, sekitar satu dari 10 orang mengalami komplikasi, yang biasanya berkembang di minggu ketiga infeksi.
Dua komplikasi paling umum pada penyakit tipes yang tidak terobati adalah:
Baca juga: Ahli Jelaskan 4 Perbedaan Gejala Demam pada DBD dan Covid-19
Jika gejala tipes dapat didiagnosis lebih awal, infeksinya cenderung ringan dan biasanya dapat diobati di rumah dengan tablet antibiotik selama tujuh hingga 14 hari.
Kasus penyakit tipes yang lebih serius biasanya memerlukan rawat inap di rumah sakit sehingga penderita bisa mendapatkan suntikan antibiotik.
Dengan pengobatan antibiotik yang cepat, gejala tipes akan berkurang dan kebanyakan penderita tipes akan merasa lebih baik dalam beberapa hari. Komplikasi serius sangat jarang terjadi.
Baca juga: Apakah Penyakit Tipes Menular?
Menurut Mayo Clinic, menjaga sumber air minum tetap bersih, sanitasi yang lebih baik, dan perawatan medis yang memadai dapat membantu mencegah dan mengendalikan penyakit tipes.
Sayangnya, di banyak negara berkembang, hal ini mungkin sulit dicapai.