Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/09/2021, 10:20 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Bolde

KOMPAS.com – Meski terkadang suatu hubungan romantis dapat terasa sangat dekat layaknya keluarga, tentu kita tak ingin merasa menjadi orangtua pasangan, kan?

Ya, memang usia tidak menjamin seseorang akan memiliki sifat yang dewasa atau tidak.

Terkadang, bisa saja kita terjebak dalam sebuah hubungan dengan pasangan yang memiliki sifat kekanak-kanakkan dan membuat kita lelah karena pasangan tak bisa diandalkan.

Jadi, jika lelah menghadapi pasangan kekanak-kanakkan, ada 10 tips yang akan membantumu menangani mereka, berikut ini.

1. Cari tahu tentang masa kecilnya

Mungkin kita tidak mengenal kondisi pasangan saat ia masih muda. Jadi, carilah petunjuk terkait dinamika keluarganya.

Apakah ia memiliki masa kecil yang sulit? Atau orangtua yang overprotective dan terlalu memanjakannya?

Mungkin, itu bukanlah penyebab perilakunya. Namun, dengan memahami masa kecil dan keluarga pasangan, akan membantu kita untuk mengobati perilaku kekanak-kanakkan pasangan.

Baca juga: 7 Kebiasaan yang Perlu Kita Ubah untuk Jadi Pasangan yang Lebih Baik

2. Bicaralah dengan pasangan layaknya orang dewasa

Cara kita berbicara sama pentingnya dengan apa yang kita katakan pada pasangan.
Memang, mdah bagi kita untuk melunak terhadap perilaku kekanak-kanakkan pasangan, namun, itu hanya akan memperparah perilakunya.

Hindari mengritik, mengomeli, atau berbicara dengan nada sarkastik pada mereka, terutama saat bertengkar.

Lebih baik, kita tetap bersikap dewasa namun asertif saat merasa frustasi denngan perilakunya.

3. Hargai keinginan mereka

Semua orang memiliki keinginan dalam sebuah hubungan, namun, kemungkinan pasangan tidak paham bagaimana cara mengatakannya.

Hal ini dapat membuat timbulnya perilaku tidak dewasa untuk mendapatkan perhatian kita.

Misalnya, mereka akan menggunakan silent treatment, membuat candaan menyakitkan, bahkan menghentakkan kaki seperti anak kecil ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkan.

Perilaku itu memang tidak baik, namun, dengan memulai percakapan tentang apa yang pasangan inginkan, akan membuat mereka lebih matang dan bisa mengekspresikan diri lebih baik.

Baca juga: 7 Tanda Kita Mengendalikan Pasangan dan Cara Menghentikannya

4. Berikan contoh yang baik

Pastikan kita memberi contoh hubungan orang dewasa yang baik. Perlihatkan apa yang kita inginkan.

Jika kita ingin membuat mereka membantu pekerjaan kecil di rumah, pastikan kita mengerjakan pekerjaan itu dengan baik.

Lalu, jika kita ingin mereka mendiskusikan masalahnya dengan tenang, tetaplah tenang saat bertengkar.

Kemungkinan besar, mereka akan melakukan hal yang sama ke depannya.

5. Biarkan mereka memperhatikan kita

Membuat pasangan memperhatikan kita mungkin merupakan metode yang aneh untuk menangani perilaku kekanak-kanakkan.

Namun, saat ada pasangan yang childish, biasanya ada pasangan yang dewasa. Jadi, agar dinamika tak sehat ini selesai, kita harus mempraktikkan rasa saling ketergantungan.

Ketika rasa saling bergantung tercipta, kita dan pasangan akan menyeimbangkan kemandirian dan ketergantungan yang sehat.

Selain itu, baik kita dan pasangan akan menunjukkan perhatian dan kasih sayang satu sama lain.

Jiadi, jika kita telah mengambil peran sebagai orangtua selama ini, ingatkan pasangan bahwa kita juga ingin diperhatikan.

Mintalah pijatan atau ceritakan masalah yang kita hadapi. Dengan ini, mereka peran kita dan pasangan pun akan bertukar sementara.

Baca juga: 5 Tips Jadi Pendengar yang Baik bagi Pasangan

6. Biarkan mereka membuat kesalahan

Coba tanyalah pada diri sendiri: Apakah kita selalu mencoba melindungi pasangan? Atau terkadang kita mengatur apa yang mereka lakukan agar mereka terhindar dari rasa sakit? Atau kita mencoba melindungi mereka saat melakukan kesalahan?

Memang, pasangan terkadang berperilaku seperti anak-anak kerap membuat keputusan yang patut dipertanyakan. Namun terkadang, itu tak apa.

Ingat, bukanlah tanggung jawab kita untuk menyelamatjan mereka. Sama seperti dengan anak-anak normal, berbuat salah dapat memberikan pasangan pengalaman.

7. Menjauhlah

Jika perilaku pasangan menyakiti kita atau jika mereka menggunakan kita sebagai penopang, terkadang solusi terbaik adalah membuat diri “menghilang”.

Jadi, habiskan waktu bersama teman dan keluarga sendiri atau nikmati waktu sendirian. Hal ini akan memberi mereka kesempatan untuk bertahan hidup sendiri dan merenungkan sifat mereka.

8. Tetapkan batasan yang jelas

Setiap hubungan memerlukan batasan, terutama jika salah satu pasangan berperilaku kekanak-kanakkan.

Paparkan ekspetasi kita dengan jelas dan ucapkan apa yang tidak bisa kita tolerir, serta konsekuensi jika mereka keluar batasan.

Misalnya, jika mereka memiliki reaksi temper-tantrum saat berdebat, katakan bahwa kita hanya akan bicara jika mereka tenang dan menghargai kita dan akan mengakhiri perbincangan jika mereka mulai mengatai kita.

Batasan seperti ini akan memperjelas bahwa kita tidak memaafkan perilaku kekanak-kanakkan mereka dalam hubungan.

Baca juga: 10 Tanda Pasangan Bukan yang Terbaik Bagi Kita

9. Jangan hukum mereka

Berhati-hatilah untuk tidak mencampurkan antara menetapkan batasan dan menghukum mereka.

Batasan diperlukan demi melindungi kesehatan mental kita, sementara hukuman bertujuan untuk memberikan anak-anak pelajaran.

Saar menangani pasangan yang kekanak-kanakkan, hindari memperilakukan mereka layaknya anak-anak dengan hukuman yang manipulatif. Lebih baik, fokuslah untuk memperhatikan diri sendiri.

10. Apresiasi perilaku baik

Terakhir, tunjukkan apresiasi saat mereka berlaku benar. Hukuman hanya akan memperburuk huhbungan, sementara penguatan positif adalah alternatif yang sehat.

Jadi. saat pasangan bertanggung jawab, tunjukkan penghargaan kita. Lalu, jika mereka memperbaiki kesalahan masa lalu, berterima kasihlah kepada mereka.

Apresiasi akan mendorong perilaku dewasa pasangan.

Baca juga: 7 Kunci Sukses Hidup Bahagia Bersama Pasangan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bolde
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com