Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2021, 10:18 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vitamin D adalah nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh, apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Sayangnya, banyak dari kita yang tidak mendapatkan cukup asupan vitamin D.

Mengingat kondisi tesebut, maka tidak mengherankan jika suplementasi vitamin D menjadi topik yang begitu masif dan penting dibahas.

Baca juga: Tanda Kita Kekurangan Vitamin D

Namun, menuai manfaat dari vitamin D juga tidak sembarangan, karena ada waktu-waktu tertentu yang baik untuk mengonsumsi vitamin ini.

Pentingnya mengonsumsi suplemen vitamin D

Sebelum bicara lebih lanjut tentang waktu terbaik mengonsumsi vitamin D, ketahui dulu alasan mengapa kita perlu mengonsumsi suplemen vitamin D.

Menurut profesor kedokteran di Boston University, dan penulis "The Vitamin D Solution", Michael Holick, MD, PhD, pada dasarnya tidak ada sumber makanan alami dengan vitamin D yang cukup.

Bahkan, seporsi 85 gram salmon hanya mengandung sekitar 447 IU, sementara secangkir susu menawarkan 100 IU dan yogurt vanila hanya menyediakan 86 IU.

Di samping itu, kita juga tidak bisa mendapatkan vitamin D yang cukup dari sinar matahari karena alasan keamanan kulit.

Faktanya, penelitian tentang kadar vitamin D menemukan, rata-rata kadar serum 25-hidroksivitamin D [25(OH)D] (biomarker klinis tubuh status vitamin D) orang dewasa di Amerika Serikat hanya berkisar antara 18-22 ng/ ml pada akhir musim dingin, dan 29 ng/ml pada akhir musim panas.

Baca juga: Berjemur atau Minum Suplemen Vitamin D, Mana Lebih Baik?

Keduanya jatuh di bawah batas 30 ng/ml untuk kecukupan vitamin D dasar.

Akibat faktor-faktor yang berbeda ini, Holick bersama dengan banyak praktisi dan peneliti kesehatan lain merekomendasikan asupan suplemen vitamin D setiap hari.

Waktu terbaik mengonsumsi vitamin D

Vitamin D larut dalam lemak, maka vitamin ini sangat menyukai sumber lemak agar dapat diserap dengan baik di dalam tubuh.

Menurut ahli diet integratif, Whitney Crouch, RDN, CLT, suplemen vitamin D dapat diserap dengan baik ketika dikonsumsi dengan makanan yang mengandung alpukat, minyak zaitun, rami, atau sumber lemak sehat lainnya.

Jadi, mengonsumsi suplemen D standar saat perut kita masih kosong mungkin bukan ide yang terbaik.

"Tapi, jika suplemen kita sudah dikemas dengan lemak yang cukup, tidak perlu dikonsumsi bersama makanan," tambah Crouch.

Oleh sebab itu, Holick mengatakan pentingnya untuk memeriksa label produk guna memastikan produk vitamin yang mengandung beberapa jenis lemak atau minyak untuk mendorong penyerapan.

"Kami telah melakukan penelitian dan menunjukkan bahwa vitamin D dengan minyak dapat dikonsumsi dengan makanan lengkap, saat perut kosong, dengan tambahan lemak atau tanpa lemak," kata Holick.

Dengan dukungan penyerapan ini, kita bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari mengonsumsi vitamin D, terlepas dari kapan kita meminumnya.

Hubungan antara vitamin D dan tidur

Mungkin kita pernah mendengar beberapa rumor di luar sana kalau mengonsumsi suplemen vitamin D sebelum tidur dapat memengaruhi pola tidur.

Baca juga: Penting, Suplemen Vitamin D bagi Orang Berusia 50 Tahun

Nah, penelitian telah menunjukkan, vitamin D terlibat dalam produksi hormon melatonin, yang membantu mengatur ritme sirkadian dan tidur.

Sebagai Direktur Ilmiah di Mind Body Green, Ashley Jordan Ferira, RDN pun menjelaskan hubungannya.

"Hubungan vitamin D dan pola tidur tampaknya menjadi dua arah," ungkap Ferira.

"Kekurangan vitamin D berisiko tinggi mengganggu kualitas tidur, durasi tidur yang lebih pendek, dan tidur tidak memadai."

"Namun masih dibutuhkan penelitan lebih lanjut mengenai ini," imbuh dia.

Sependapat dengan hal itu, Holick menambahkan, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa vitamin D mendorong kita untuk tidur, tetapi penelitiannya sedang berlangsung.

"Memang, kekurangan vitamin D dikaitkan dengan beberapa masalah tidur, tetapi hubungan sebenarnya antara suplemen dan tidur masih memerlukan beberapa penyelidikan untuk memahaminya," kata dia lagi.

Jadi, menurut para ahli, waktu terbaik mengonsumsi vitamin D adalah kapan pun kita ingin mengonsumsinya.

"Tidak ada waktu tertentu. Kita dapat mengonsumsi vitamin D kapan pun dalam jadwal kita ingin mengambilnya," kata Connie Weaver, PhD, seorang profesor di Departemen Ilmu Nutrisi di Purdue University.

Baca juga: 4 Risiko akibat Tak Minum Suplemen Vitamin D

Selama suplemen itu mengandung lemak, kita memiliki banyak fleksibilitas.

Namun, untuk tetap konsisten, Crouch menyarankan kita menambahkan suplemen vitamin D ke bagian lain dari rutinitas harian seperti setelah minum kopi pagi atau menyikat gigi.

Dan, jika vitamin D tidak mengandung lemak, kita bisa mengonsumsinya usai sarapan pagi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com