Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metode Diet Jillian Michaels Tak Efektif bagi Semua Orang, Mengapa?

Kompas.com - 19/09/2021, 21:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini, celebrity trainer Jillian Michaels membagikan beberapa metode penurunan berat badan yang dijalaninya melalui sebuah unggahan di akun Instagram-nya.

Pada unggahan tersebut, Michaels mengatakan, setiap pengikut yang ingin menurunkan empat kilogram dalam program penurunan berat badannya, harus meningkatkan asupan kalori.

Menurut dia, para pelaku diet bisa mengonsumsi berapa pun kalori yang diinginkan sambil tetap membakarnya hingga mampu mempertahankan defisit tidak kurang dari 500 kalori per hari.

Baca juga: 7 Pedoman Diet Sehat untuk Menghindari Batu Ginjal

"Jika saya berolahraga dan membakar 500 kalori sehari, maka saya benar-benar tidak ingin makan kurang dari 1.700 kalori," kata Michaels.

"Ini sangat berbeda dengan makan untuk menurunkan sekitar 13-45 kilogram," sambung dia.

Michaels juga mengungkapkan, strategi ini memberikan tubuh kalori yang cukup, sehingga metabolisme akan membakar lemak secara alami.

Sebab, mengonsumsi terlalu sedikit kalori akan membuat metabolisme terhenti dan mencegah penurunan berat badan.

Namun, para ahli mengatakan, 500 kalori adalah angka yang berubah-ubah. Maka dari itu, tidak ada pendekatan satu ukuran untuk menurunkan berat badan.

Baca juga: 5 Rekomendasi Aplikasi Penghitung Kalori untuk Pelaku Diet

Dengan demikian, metode diet Michaels ini mungkin tidak sehat bagi beberapa orang.

Defisit kalori bisa lebih kecil

Seorang ahli diet dan terapis fisik bersertifikat, Alix Turoff percaya, saran Michaels adalah aturan diet yang praktis.

Banyak ahli diet juga merekomendasikan strategi yang serupa.

Kimberly Lummus dari Texas Dietetic Association, misalnya, mengatakan pandangannya kepada Everyday Health.

Dia menyebut, cara yang efektif untuk menurunkan berat badan adalah dengan menciptakan defisit kalori.

Tetapi, apabila asupan kalori kita turun terlalu rendah, maka tubuh bisa masuk ke "mode kelaparan" dan tubuh akan membakar kalori selambat mungkin demi menghemat energi.

Sementara itu, Turoff menambahkan, defisit maksimum 500 kalori sebenarnya mungkin terlalu besar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com