Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2021, 22:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Prevention

KOMPAS.com - Mengistirahatkan hubungan asmara atau "take a break" bukan berarti memutuskan untuk berpisah dengan pasangan.

Namun, lebih memberikan ruang bagi diri sendiri maupun pasangan untuk menemukan kembali rasa cinta dan hubungan yang lebih sehat.

"Ketika kita menjalin hubungan, mungkin sulit untuk melihat segala sesuatunya secara objektif."

Demikian kata seorang terapis pernikahan dan hubungan yang berbasis di Chicago, Anita Chlipala, LMFT.

"Maka dari itu, memberi ruang pada diri kita dapat membuat kita melihat hubungan dari perspektif yang berbeda," lanjut dia.

Baca juga: Tak Melulu Berlutut, Begini Cara Kreatif Melamar Kekasih Saat Pandemi

Chlipala juga mengungkapkan, ketika kita dan pasangan mengalami masalah, istirahat dapat membantu kita memberikan keputusan terbaik dalam hal hubungan tersebut.

"Ini bukan perpisahan, hanya menghentikan hubungan untuk jangka waktu tertentu," kata dia.

"Tergantung pada kita dan pasangan, 'break' ini bisa berarti perpisahan fisik, komunikasi yang terbatas, atau perubahan aturan seputar hubungan," tambah dia.

Alasan mengistirahatkan hubungan

Mengistirahatkan hubungan dapat bermanfaat ketika terjadi masalah dalam suatu hubungan seperti perselingkuhan atau perubahan karier yang tiba-tiba.

Ini memungkinkan kita menekan tombol jeda dan menganalisisnya secara keseluruhan, sehingga kita tidak langsung reaktif.

Alasan lain kita mungkin mempertimbangkan istirahat adalah jika kita merasa tidak berada di tempat yang tepat dalam hidup untuk menjalin hubungan.

Mungkin kita sedang ingin bekerja pada diri sendiri, berada di titik tertentu dalam karier, atau baru saja pindah dari rumah orangtua.

Oleh sebab itu, kita tidak harus berada di tempat yang sempurna untuk menjalin hubungan.

Tetapi, istirahat dapat memberi kita waktu untuk mencari tahu apakah kita siap untuk berkomitmen penuh atau tidak.

Baca juga: Konyol dan Bercandalah demi Kualitas Keintiman dengan Kekasih

Tips untuk melakukannya

Untuk mengistirahatkan diri kita dari hubungan asmara dengan lebih baik, berikut adalah beberapa tips yang dapat dicoba.

1. Tetap tenang

Menjalin hubungan dan berbagi hidup dengan orang lain memang tidak selalu mudah, sehingga kita pasti akan mengalami masalah.

Sebagian besar masalah dalam hubungan juga tidak dapat sepenuhnya diselesaikan, tetapi itu tidak seburuk kedengarannya.

"Ini lebih tentang bagaimana kita memilih untuk mengatasi masalah dan pendekatan apa yang kita ambil," kata pendiri Inspired Journey Counseling Center, Kongit Farrell, LMFT.

"Mengambil istirahat hanyalah salah satu pendekatan," ujar dia.

Banyak pasangan memiliki harapan yang tidak realistis untuk kemitraan jangka panjang. Sementara, masalah itu adalah hal yang wajar terjadi.

Jadi, kita harus tetap tenang dan mengistirahatkan hubungan dapat membantu kita mengurai masalah seputar komunikasi, serta pemecahan masalah.

2. Memastikan hal yang harus dibenahi

Sebelum mengambil istirahat dalam hubungan, penting sekali untuk memastikan hal-hal apa saja yang harus dibenahi agar kita tidak membuang-buang waktu.

Baca juga: 4 Cara Memata-matai Kekasih yang Dicurigai Selingkuh

"Misalnya, saya perlu mengelola kecemasan saya dengan lebih baik, sehingga saya tidak harus menyebabkan perkelahian yang tidak perlu," tutur Chlipala.

Di samping itu, menentukan berapa lama waktu untuk istirahat juga penting. Biasanya, tiga minggu adalah waktu yang baik untuk ditetapkan.

Kenapa harus tiga minggu?

Farrell pun menjelaskan bahwa kita membutuhkan sekitar satu minggu untuk membiarkan tubuh dan pikiran menyesuaikan diri, Dengan tidak berada di dekat seseorang yang pernah menjalin hubungan dengan kita.

Kemudian, seminggu berikutnya untuk memilah atau mengidentifikasi perasaan atau pikiran kita.

Lalu, seminggu lagi, kita mungkin perlu untuk benar-benar mengetahui rencana kita di masa depan.

3. Menetapkan aturan dasar

Apakah kita akan berkencan dengan orang lain? Seberapa sering kita dapat berkomunikasi dengan pasangan? Bisakah kita mengutarakan perasaan kita?

Ini semua adalah pertanyaan yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk istirahat, sehingga kalian dapat memahami harapan dari istirahat tersebut.

Baca juga: 5 Alasan Mantan Kekasih Tak Henti Menghubungi

"Jika kita hanya ingin melakukannya dalam tiga minggu, kita tidak boleh benar-benar berkencan dengan orang lain," kata Farrell.

"Kita harus meluangkan waktu itu untuk diri sendiri karena periodenya sangat singkat," sambung dia.

4. Luangkan waktu untuk refleksi

Jika kita benar-benar berkomitmen mengatasi masalah dalam hubungan, tetapkan beberapa tujuan untuk waktu ini secara terpisah.

"Baik kita maupun pasangan sudah harus tahu apa yang perlu dilakukan selama istirahat ini dan rencana ke depan," catat Chlipala.

Itu bisa berarti apa saja, mulai dari menemui terapis, membuat jurnal, hingga meluangkan waktu untuk refleksi.

Saat sedang merefleksikan diri, cobalah untuk mengevaluasi dampak dari masalah yang kita miliki.

"Ketika kita sendirian, itu bisa membangunkan kita untuk apa yang tidak kita hargai di dalam hubungan," ujar Chlipala.

Baca juga: 10 Fakta Kehidupan Pernikahan, Pasangan Kekasih Wajib Tahu

Mengistirahatkan hubungan juga membantu kita mencari tahu mengapa kita merasa kesal dengan pasangan dan memahami akar masalah yang membantu kita bertumbuh lebih baik.

Bagian lain dari refleksi ini adalah cara kita mengeksplorasi bagaimana kita harus bisa menangani perpisahan sementara yang mungkin membuat kita cemas dan depresi.

5. Membuat check point

Check point atau titik pemeriksaan memungkinkan kita mengetahui lebih lanjut tentang kemajuan dan refleksi dari proses istirahat.

Ini bisa berarti kita memeriksa diri kita di akhir minggu atau setelah pergi menemui terapis.

Check point juga akan membuat kita dan pasangan bertanggung jawab untuk tetap berada di jalur, dengan apa yang telah disetujui untuk dikerjakan.

Menurut Chlipala, check point dapat bertindak sebagai indikator yang baik apakah kita siap untuk mengakhiri jeda.

Namun, jika kita satu-satunya yang berkomitmen pada check point ini, itu bisa menunjukkan bahwa pasangan belum siap kembali bersama dengan kita.

Baca juga: Awas, Terlalu Sering Bareng Kekasih Malah Bikin Hubungan Membosankan

6. Kembali bersama untuk membuat keputusan

Kembali bersama tidak harus berarti tetap bersama, namun penting untuk saling berdiskusi.

"Jika kalian dapat menyelesaikan masalah bersama itu bagus," ujar Chlipala.

"Jika tidak, saya merekomendasikan kalian pergi ke terapis yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membuat hubungan menjadi sehat dan memuaskan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Prevention
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com