Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Biang Keringat dan Eksim

Kompas.com - 20/09/2021, 06:05 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Eksim adalah nama lain dari dermatitis dan terdiri dari beberapa jenis. Awam sering kali menyebut eksim untuk jenis dermatitis atopik.

Gejala eksim atau dermatitis atopik yang utama adalah kulit kering yang disertai gatal. Dr Arini Astasari Widodo, SpKK menambahkan, gejala eksim lainnya pada bayi di antaranya peradangan kulit di wajah, terutama kedua pipi, siku, dan lutut.

Sementara pada anak sering ditemmukan pada wajah, lipatan leher, ketiak, lipatan siku dan lutut, daerah popok, pergelangan tangan, dan kaki.

Masyarakat banyak yang keliru mengenali eksim atopik sebagai biang keringat. Jadi, apa perbedaan biang keringat dan eksim?

Baca juga: Penyebab Eksim dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Perbedaan biang keringat dan eksim

Miliaria adalah salah satu masalah kulit yang sering dijumpai pada bayi dan anak.SHUTTERSTOCK Miliaria adalah salah satu masalah kulit yang sering dijumpai pada bayi dan anak.
Arini menjelaskan, biang keringat dikenal dengan istilah miliaria. Miliaria adalah salah satu masalah kulit yang sering dijumpai pada bayi dan anak.

Beberapa gejala biang keringat atau miliaria seperti bintil-bintil atau lenting-lenting kecil berwarna merah yang kadang-kadang berisi air, disertai atau tidak kulit yang tampak kemerahan.

Miliaria pada dasarnya disebabkan oleh proses penyerapan dan pengeluaran keringat bayi yang belum sempurna. Kondisi itu kemudian memicu produksi keringat berlebih yang mendesak kulit dan terbentuk lenting-lenting kecil. Lenting-lenting tersebut timbul akibat sumbatan kelenjar keringat.

"Oleh karena itu, kadang awam menyebutnya keringat buntet," ucap Arini, belum lama ini.

Lalu, apa perbedaan biang keringat dan eksim?

  • Perbedaan penyebab

Dia menjelaskan, perbedaan biang keringat dan eksim pada dasarnya adalah penyebabnya.

Miliaria disebabkan oleh keringat berlebih dan sumbatan kelenjar keringat, sementara eksim atopik disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari faktor internal dan eksternal, serta ada pengaruh genetik dan faktor imun yang berperan sehingga kulit mengalami peradangan dan gatal.

"Biang keringat biasanya tidak gatal, apabila gatal biasanya hanya gatal ringan, sedangkan eksim atopi memiliki ciri khas sangat gatal," kata Arini.

Baca juga: Meski Gatal, Jangan Garuk Eksim Kulit! Dokter Ungkap Alasannya

  • Perbedaan area terdampak

Selain penyebab, area yang terdampak biang keringat dan eksim atopik juga berbeda.

Menurut Arini, lokasi eksim atopik pada bayi umumnya pada kedua pipi, siku dan lutut, sedangkan biang keringat pada bayi biasanya berada pada lokasi yang banyak berkeringat.

Itulah mengapa pencegahan biang keringat termasuk dengan menghindari suhu panas, keringat dan kelembapan berlebihan, hinhga memakai baju tipis yang menyerap keringat.

Biang keringat ringan sering kali tidak membutuhkan terapi, sedangkan pada eksim atopik penderita akan diminta untuk menghindari pemicu atopik dan melakukan perawatan kulit seperti mandi dan memakai pelembap sesuai anjuran.

"Karena kulit eksim atopik yang pada dasarnya sensitif, penggunaan sabun dan sampo sebaiknya memiliki sifat hipoalergenik dan tanpa tambahan parfum," papar Arini.

Selain menggunakan sabun dan sampo bersifat hipoalergenik, beberapa anjuran perawatan eksim atopik antara lain:

  • Mandi dianjurkan menggunakan air hangat, bukan air panas.
  • Membatasi durasi mandi hanya 5-10 menit.
  • Mandi menggunakan produk pembersih yang lembut dan berpelembap.
  • Setelah mandi, keringkan kulit dengan cara ditepuk lembut dengan handuk, bukan digosok dengan handuk.
  • Mengoleskan pelembap pada seluruh kulit minimal dua kali sehari, terutama pelembap jenis emolien yang dapat mengisi celah di antara sel-sel kulit.
  • Gunakan sampo dan sabun dengan pH sesuai pH kulit. Sebab, pH yang terlalu basa dikhawatirkan akan merusak fungsi barrier atau sawar kulit. Sabun dan sampo dengan terlalu banyak SLS juga perlu dihindari.

"Sabun dan sampo yang terlalu banyak SLS, terlalu banyak detergen, dapat merusak sawar lemak pada kulit, sehingga berpotensi membuat kulit keringan dan merusak barrier lipid kulit (sawar lemak kulit)," ucapnya.

 Baca juga: Apakah Eksim Menular? Begini Penjelasan Dokter Kulit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com