KOMPAS.com - Apa itu ghosting? Istilah ini sangat sering kita dengar dalam konteks hubungan asmara.
Meskipun, ghosting sebetulnya tidak terbatas pada hubungan asmara saja. Relasi lainnya seperti kencan informal, keluarga, pertemanan, bahkan pekerjaan juga bisa berakhir dalam bentuk ghosting.
Melansir Verywell Mind, ghosting adalah istilah kencan sehari-hari yang mengacu pada pemutusan kontak secara tiba-tiba dengan seseorang tanpa memberi penjelasan apapun pada orang yang bersangkutan.
Sekalipun orang yang di-ghosting kembali mengontak atau mendekat, pelaku ghosting sering kali menyambutnya dengan keheningan.
Seperti istilahnya, pelaku ghosting "menghilang" seolah mereka adalah hantu (ghost).
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Pemula Sebelum Kencan Online
Alasannya bisa jadi karena tidak merasakan percikan romantis, terlalu sibuk untuk berkomitmen, atau sekadar tidak siap.
Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan ghosting. Menurut Healthline, di antaranya adalah:
Di dalam diri manusia sering kali tertanam ketakutan akan akan hal-hal yang tidak diketahui.
Seseorang mungkin memutuskan untuk melakukan ghosting untuk mengakhiri relasi karena takut mengenal seseorang yang baru atau takut akan reaksi mereka saat memutuskan relasi tersebut.
Secara alami, terganggunya hubungan sosial dalam bentuk apa pun, baik atau buruk, dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Akibatnya, seseorang mungkin merasa lebih nyaman dengan tidak pernah bertemu seseorang lagi daripada menghadapi potensi konflik atau penolakan yang mungkin didapatkannya selama memutuskan relasi asmara dengan.
Dalam konteks relasi asmara bersama orang baru, alasan mengapa seseorang melakukan ghosting juga bisa karena kurangnya konsekuensi.
Jika baru bertemu seseorang, kita mungkin merasa tidak ada yang dipertaruhkan karena mungkin tidak punya teman satu lingkungan atau memiliki banyak kesamaan.
Sehingga, orang-orang tersebut berpikir, mungkin tidak akan menjadi masalah besar jika mereka pergi begitu saja.