Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Relevankah Anjuran Minum 8 Gelas Air Sehari?

Kompas.com - 21/09/2021, 11:37 WIB
Intan Pitaloka,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manusia memang membutuhkan air dan kita direkomendasikan untuk minum sekitar dua liter air setiap hari atau setara 8 gelas air. 

Namun, selain dari air minum, kita juga sebenarnya sering mengonsumsi makanan yang tinggi kadar airnya seperti buah-buahan, belum termasuk minum teh, susu, atau kopi. Lantas, apakah masih relevan jika kita tetap harus minum 8 gelas?

ScitechDaily menanyakan pendapat 5 pakar yang antara lain terdiri dari dokter spesialis ginjal, spesialis pencernaan, hingga ilmu olahraga tentang apakah kita benar-benar perlu minum delapan gelas air per hari atau tidak.

Baca juga: 8 Manfaat Minum Air Hangat di Pagi Hari

1. Karen Dwyer – dokter ahli nefrologi atau kesehatan ginjal

Kita hanya perlu minum saat haus. Pengukur terbaik tingkat hidrasi adalah warna urine kita.

Idealnya warna urine kita kuning muda; jika sangat gelap tandanya kita dehidrasi dan perlu lebih banyak air. Nah, jika urine kita jernih (seperti air) maka kita tidak butuh banyak minum.

Asupan air yang berlebihan bisa berbahaya, terutama pada mereka yang memiliki kondisi jantung.

Ginjal memiliki kemampuan yang luar biasa untuk mengkonsentrasikan air sehingga jika kita dalam kondisi “haus”, ginjal akan mengkonsentrasikan urine dan mengirim pesan ke otak untuk minum lebih banyak.

Baca juga: Tanda Tubuh Terlalu Banyak Minum Air Putih

2. Vincent Ho – Ahli gastroenterologi (pencernaan)

Tidak, kita tidak terlalu perlu minum delapan gelas air sehari.

Tampaknya asal usul rekomendasi untuk minum delapan gelas air sehari mungkin berasal dari publikasi National Academy of Sciences Food and Nutrition Board pada tahun 1945 yang menyatakan “Secara umum asupan air yang sesuai untuk orang dewasa adalah 2,5 liter setiap hari.”

Rekomendasi tersebut juga menyatakan bahwa “sebagian besar jumlah ini terkandung dalam makanan”, sebuah fakta yang sering diabaikan.

Kita mendapatkan banyak asupan air dari makanan yang kita konsumsi. Contohnya, kembang kol dan terong mengandung 92 persen air.

Anjuran yang memakai satu ukuran untuk semua kurang tepat. Orang dewasa yang sehat mungkin tidak perlu minum delapan gelas air tambahan sehari. Di sisi lain, orang dengan penyakit tertentu atau tinggal di iklim yang sangat panas mungkin memerlukan asupan cairan yang lebih banyak.

Baca juga: Ketahui, 7 Manfaat Air Kelapa untuk Kesehatan

Ilustrasi buah semangka potong.PIXABAY/STEVE BUISSINNE Ilustrasi buah semangka potong.

3. Michael Tam- dokter umum 

Delapan gelas, atau kurang dari dua liter air, kira-kira adalah jumlah dasar yang dibutuhkan oleh orang dewasa yang berpuasa, yang tidak melakukan apa-apa (misalnya, sedang dirawat di rumah sakit), tanpa kondisi khusus (seperti muntah atau diare).

Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasanya mengalami pengeluaran keringat tambahan (akibat olahraga atau berkeringat di hari yang panas). Tapi kita juga mendapat air dari sumber lain, yang jelas dari menu makanan yang berair seperti buah dan sayuran. 

Konversi lemak, karbohidrat, dan protein menjadi energi dalam tubuh kita semuanya menghasilkan air.

Daripada fokus pada jumlah berapa gelas, cukup minum cairan saat haus saja. Jika kita memiliki target minum lebih banyak air (terutama sebagai pengganti minuman manis) berdampak baik untuk kesehatan.

Baca juga: Agar Tak Kembung Saat Berbuka, Pilih Makanan yang Mengandung Air Ini

4. Jon Bartlett – spesialis olahraga

Kebutuhan air harian seseorang sangat individual dan tergantung pada sejumlah faktor internal dan eksternal.

Sementara delapan gelas air per hari direkomendasikan sebagai kebutuhan dasar untuk memenuhi kebutuhan fisiologis sehari-hari, volume aktual air yang kita butuhkan dalam sehari tergantung pada aktivitas, kesehatan, dan iklim di mana kita tinggal.

Penelitian menunjukkan bahkan hanya tingkat dehidrasi ringan dapat berdampak negatif pada kinerja mental dan fisik. Ini lebih ditekankan untuk individu yang sangat aktif dan yang tinggal di lingkungan yang panas.

Pengingat sederhana dan mudah untuk memastikan kita cukup minum atau tidak adalah minumlah sampai kita merasa haus, dan saat tingkat aktivitas lebih tinggi dari biasanya atau di lingkungan yang lebih panas.

Baca juga: Menghadapi Cuaca Panas agar Tidak Terkena Heat Stroke 

5. Toby Mundel – Ilmuwan bidang olahraga

Banyak faktor yang akan menentukan berapa banyak air (melalui semua makanan dan cairan, bukan hanya air) yang dibutuhkan tubuh kita.

Ini semua termasuk:

  • Ukuran dan komposisi tubuh (berat badan, otot, dan lemak)
  • Seberapa banyak berkeringat (aktif secara fisik, lingkungan panas atau lembab, terlalu banyak menggunakan pakaian)
  • Buang air kecil (minum obat tertentu, berada di ketinggian)
  • Kondisi kesehatan (demam, muntah atau penyakit)
  • Status hamil atau menyusui
  • Menu makanan (makanan tinggi air, karbohidrat)

Kebanyakan orang dewasa yang sehat jarang merasa haus dan memiliki urine berwarna kuning muda (atau tidak berwarna) yang menunjukkan asupan airnya sudah cukup.

Tips bermanfaat lainnya termasuk minum segelas cairan rendah kalori sebelum dan setiap kali makan (untuk membedakan rasa lapar dan haus), dan setelah aktivitas fisik terutama jika berkeringat.

Meskipun jarang, minum terlalu banyak cairan juga berdampak buruk untuk kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com