Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2021, 15:11 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Bermunculannya merek-merek ritel berlian di Indonesia disambut gembira oleh Leslie Christian Saputra, General Manager ritel berlian Mondial. Baginya kompetisi itu menunjukkan industri perhiasan yang makin menjanjikan.

Selama Sembilan tahun berkecimpung di dunia perhiasan, khususnya berlian, Leslie mengatakan, konsumen berlian di Indonesia terus tumbuh, namun masih butuh untuk terus diedukasi.

“Market jewelry kita belum teredukasi dengan baik. Padahal uangnya ada, tapi pengetahuan tentang berlian masih minim,” ujar Leslie ketika berbincang dengan Kompas Lifestyle beberapa waktu lalu.

Leslie Christian Saputra di butik Mondial Plaza Indonesia Jakarta.Dok Mondial Leslie Christian Saputra di butik Mondial Plaza Indonesia Jakarta.
Ia mencontohkan, masih banyak konsumen yang beranggapan bahwa berlian yang berkualitas adalah berlian yang memiliki kadar carat besar. Padahal, ada banyak aspek penilaian lain yang tak kalah penting.

Baca juga: Mondial Dreams, Koleksi Berlian Modern Tanpa Kesan Berlebihan

“Ada quality lain yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu perhiasan. Kalau ngomongin harga, bukan hanya karat yang menentukan. Harga satu karat bisa sama dengan 0.5 karat. Jadi, jangan menilai diamond dari satu aspek saja,” ujar pria lulusan Managing Innovation dari Harvard University, Amerika, ini.

Seperti diketahui, ada 4 parameter untuk menilai kualitas dan keindahan berlian, yang dikenal dengan sebutan 4C, yaitu Carat (satuan berat), Colour (warna), Clarity (kejernihan), dan Cut (bentuk potongan).

Semakin besar berlian, artinya semakin tinggi karatnya, sehingga orang menganggap ini akan menunjukkan harga yang mahal. Padahal, faktor 3C yang lain juga berpengaruh.

Bagi Leslie, hal itu menjadi tantangan tersendiri untuk timnya untuk terus mengedukasi konsumen.

“Semua brand di bawah Central Mega Kencana berusaha untuk terus mengedukasi pelanggan,” ujar pria berusia 31 ini.

Baca juga: Jadi Simbol Keabadian, Pahami Dulu 6 Jenis Potongan Berlian Ini Sebelum Lamaran

Cincin berlian dari Mondial.Instagram/Mondial Cincin berlian dari Mondial.

Aset berharga

Pandemi tak dipungkiri Leslie juga berpengaruh pada industri perhiasan, namun penurunan penjualan ternyata tak terlalu besar. Bahkan, menurutnya penjualan berlian masih tak berbeda jauh dengan sebelum pandemi.

“Beruntungnya kami karena bisa ‘memakan’ market lain, salah satunya traveling. Budget untuk traveling itu yang kami ambil. Lalu market bridal, karena sekarang pesta pernikahan tidak besar-besarn, sisa uang jadi masih banyak, dan jatuhnya untuk beli perhiasan,” katanya.

Ia mengatakan, precious jewelry termasuk dalam aset berharga yang paling diminati dibanding aset lain seperti mobil klasik, fine art, atau pun furniture antik.

Baca juga: Perhiasan Berlian Unik, Terinspirasi Bentuk Tetesan Embun

“Orang lebih memilih perhiasan karena bisa menimbulkan rasa enjoyment yang tinggi. Jadi faktornya emotional motivation, bukan financial motivation karena perhiasan pasti ada depresiasi,” paparnya.

Meski begitu, perhiasan memiliki banyak keunggulan, salah satunya adalah social motivation atau untuk menunjukkan status sosial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com