Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2021, 20:39 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com – Mungkin kita sering merasa penuh energi saat bekerja dan bekerja melampaui job desk yang dimiliki.

Seringkali rasa penuh energi ini bukan karena kita cinta pekerjaan, tapi dipengaruhi oleh orang-orang yang kita temui dan berkolaborasi saat bekerja. Misalnya klien atau atasan yang memberi motivasi karena mereka menunjukkan ketertarikan pada ide dan minat kita.

Orang-orang yang bisa memberikan dampak seperti itu disebut dengan energizer. Mereka memiliki kelebihan dalam hal meningkatkan kekompakan rekan kerjanya.

Para energizer memang piawai dalam menarik dan mempertahankan hubungan dengan orang-orang hebat serta membuat banyak orang ingin bekerja dengan mereka.

Lalu, jika dibandingkan dengan non-energizer, energizer tiga hingga empat kali lebih mungkin untuk dipromosikan lebih cepat.

Baca juga: Tipe Karyawan yang Akan Sulit Dapat Promosi Jabatan

Nah, kita pun bisa mengikuti jejak seorang energizer dan mendapatkan kesempatan promosi pekerjaan dengan mencoba mengembangkan sembilan skill berikut ini:

  • Menjaga keseimbangan antara memanfaatkan orang-orang di jaringan kita untuk bersama menyelesaikan sebuah proyek, serta menjaga hubungan pertemanan yang tidak terkait dengan pekerjaan.
  • Menjaga keseimbangan antara apa yang diminta dan apa yang diberikan bagi orang-orang yang bekerja dengan kita.
  • Selalu konsisten untuk melakukan sesuatu dan memenuhi komitmen yang telah dibuat.
  • Berkomitmen (dan menunjukkan komitmen itu) pada prinsip dan tujuan yang lebih besar dibandingkan kepentingan diri sendiri.
  • Dalam rapat dan percakapan, berusaha untuk tertarik pada imajinasi dan minat mereka.
  • Selalu memperhatikan interaksi dan menunjukkan ketertarikan akan pemikiran orang lain
  • Memberikan kesempatan pada orang lain untuk menjadi bagian yang berarti dari percakapan dan memastikan mereka melihat bagaimana upaya mereka akan berkontribusi pada suatu rencana.
  • Saat tidak menyetujui rencana atau tindakan seseorang, lakukan dengan cara yang berfokus pada masalahnya, bukan sikap orang tersebut.
  • Jaga keseimbangan antara mencapai tujuan dan mendapatkan ide baru yang akan meningkatkan proses dalam mencapai suatu tujuan

Jika kita bisa mengembangkan deretan skill di atas saat berada di bawah tekanan, dampaknya akan lebih baik.

Baca juga: 3 Tips Mencari Pekerjaan Baru di Tengah Pandemi, Sudah Tahu?

Apakah harus menjadi seorang ekstrovert?

Jawabannya, tidak perlu. Meski banyak yang mengira semua energizer adalah ekstrovert, kenyataannya ekstrovert atau introvert sama sekali tidak berpengaruh.

Bahkan, banyak ilmuwan energizer yang merupakan introvert atau orang yang sederhana. Mereka bukanlah bintang penelitian, tetapi mereka dapat menjadi penghubung penting yang akan membuat antusiasme di tempat kerja menurun saat tidak ada di tempat.

De-energizer, apakah buruk?

Lawan dari energizer adalah de-energizer, orang yang selalu melihat hambatan atau kendala di setiap hal, dan mereka akan menemukan kekurangan dalam suatu rencana, bahkan sebelum kita sempat menjelaskan ide kita.

Sayangnya, de-energizer rupanya dapat memiliki dampak negatif dua kali lebih banyak dibandingkan energizer.

Baca juga: Orang Cerdas Mudah Terdistraksi Saat Kerja

Karena selalu melihat halangan, mereka akan menyalahkan orang lain dan saat tidak setuju akan suatu hal, mereka fokus pada orang yang bersangkutan. Mereka juga tidak akan membatasi diri untuk mengkritik suatu ide.

Untungnya, semua orang mampu menjadi energizer. Kendati demikian, terlalu banyak kolaborasi dapat merusak kapasitas dan motivasi kita untuk mencapainya.

Bahkan, beberapa orang yang awalnya merupakan seorang energizer, bisa menjadi de-energizer akibat kolaborasi berlebihan.

Mereka akan terpaku pada "apa" dan akan kehilangan pentingnya membahas "mengapa.” Padahal, mencari tahu penyebab suatu peristiwa akan memastikan bahwa suatu pekerjaan memiliki tujuan dan makna.

 Baca juga: Orangtua Lebih Sibuk Selama WFH, Jangan Lupa Perhatikan Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com