Sementara, pada mereka dengan tekanan darah normal tinggi (130-139/85-89 mmHg), pelatihan resistensi dinamis adalah prioritas.
Ini mengacu pada latihan kekuatan yang biasanya melibatkan setidaknya enam kelompok otot besar, di mana kontraksi otot menghasilkan gerakan, misalnya, angkat beban, jongkok, dan push-up.
Baca juga: Rekomendasi Olahraga untuk Cegah Hipertensi
Untuk orang-orang dengan tekanan darah normal (kurang dari 130/84 mmHg) paling diuntungkan dari latihan resistensi isometrik yang melibatkan kontraksi statis otot seperti handgrip exercise.
Sementara itu, orang yang obesitas beresiko tinggi mengalami tekanan darah tinggi jika berat badannya tidak diturunkan.
Di samping itu, individu sehat dengan orangtua hipertensi juga berisiko mengalami tekanan darah tinggi seperti halnya wanita yang memiliki tekanan darah tinggi selama kehamilan (hipertensi gestasional).
"Orang-orang dalam kelompok ini dapat mencegah hipertensi dengan berolahraga," ungkapnya.
Hanssen menyarankan agar aktivitas fisik dapat dilakukan secara teratur untuk mempertahankan manfaatnya.
"Untuk sebagian besar latihan, efek penurunan tekanan darah berlangsung selama sekitar 24 jam, mirip dengan pengobatan. Jadi, yang terbaik adalah aktif setiap hari jika memungkinkan," tuturnya.
Baca juga: 5 Gerakan Olahraga untuk Bikin Tubuh Lebih Berisi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.