Hal terpenting adalah membatasi makanan dan minuman manis, misalnya hanya mengonsumsinya pada acara-acara tertentu saja.
Sebagai gantinya, minumlah air putih, teh atau kopi tanpa gula, dan mengonsumsi makanan utuh yang minim proses.
Baca juga: Waspadai, 6 Makanan/Minuman Sehat yang Mengandung Banyak Gula
Lemak trans adalah jenis lemak paling tidak sehat.
Sebagian kecil lemak trans terjadi di alam, namun jenis lemak ini terutama dibuat dengan menambahkan hidrogen ke lemak tak jenuh untuk membuatnya lebih stabil dan memungkinkannya menjadi padat pada suhu kamar.
Lemak trans banyak digunakan dalam produk yang dipanggang dan makanan kemasan sebagai pengganti mentega.
Lemak trans terbukti menyebabkan peradangan, yang dapat menyebabkan resistensi insulin, penyakit jantung, jenis kanker tertentu, dan berbagai penyakit lainnya.
Baca juga: 7 Makanan yang Mengandung Lemak Trans untuk Diwaspadai
Bahkan ketika seseorang aktif secara fisik sekalipun, duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan dan kenaikan berat badan.
Gaya hidup kurang gerak dan banyak rebahan dikaitkan langsung dengan peningkatan lemak viseral dan subkutan, yang pada akhirnya berkontribusi sebagai penyebab perut buncit.
Jadi, cobalah secara rutin melakukan aktivitas fisik yang dibarengi dengan mengurangi waktu duduk.
Sebuah studi mengungkapkan, orang-orang yang duduk lebih dari delapan jam setiap hari (di luar jam tidur) memiliki risiko peningkatan obesitas sebesar 62 persen dibandingkan mereka yang duduk kurang dari empat jam setiap hari.
Bagi orang dewasa umum, usahakan melakukan aktivitas fisik selama setidaknya 150 menit aktivitas fisik aerobik sedang atau 75 menit aktivitas berat per minggu, serta melakukan latihan ketahanan secara teratur.
Selain itu, batasi pola hidup banyak duduk. Misalnya, dengan berdiri setiap 30-90 menit duduk dan jalan kaki selama 5-10 menit pada periode tersebut.
Baca juga: Awas, Ini Bahayanya jika Sering Rebahan Setelah Makan
Sebab, protein membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan dengan makronutrien lainnya.
Protein juga mendukung perbaikan dan pertumbuhan otot, yang berkontribusi pada metabolisme tubuh yang lebih tinggi dan lebih banyak kalori yang terbakar pada periode istirahat.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi protein dalam jumlah besar memiliki risiko perut buncit lebih kecil dibandingkan dengan orang-orang yang mengonsumsi protein dalam jumlah sedikit.
Beberapa makanan sumber protein tinggi antara lain daging tanpa lemak, unggas, tahu, telur, kacang-kacangan, dan lentil.
Baca juga: 15 Makanan Tinggi Protein dan Rendah Karbohidrat
Sayangnya, stres kronis dapat menyebabkan akumulasi lemak visceral dan membuatnya sulit untuk dihilangkan karena dapat meningkatkan produksi kortisol secara berlebihan.