Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2021, 09:14 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Tingkat kortisol yang lebih tinggi dalam makanan dapat menyebabkan beberapa orang memilih makanan berkalori tinggi untuk meredakan stresnya, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan menjadi penyebab perut buncit.

Stres juga dapat memengaruhi perilaku gaya hidup lainnya yang menyebabkan kenaikan berat badan, seperti kebiasaan kurang gerak, kualitas tidur yang buruk, dan kurang melakuakn aktivitas fisik.

Hubungan antara stres dan penambahan berat badan juga tampaknya bekerja secara terbalik, di mana kelebihan lemak perut itu sendiri dapat meningkatkan kadar kortisol, mendorong siklus negatif stres kronis dalam tubuh.

Jadi, penting untuk melakukan aktivitas yang membantu kita menurunkan stres, seperti mencoba rutin berolahraga, mengonsumsi makanan padat nutrisi, meditasi, dan lainnya.

Baca juga: 5 Manfaat Meditasi Pernapasan, Cocok untuk Usir Stres Dikala Pandemi

7. Kurang makan serat

Serat sangatlah penting untuk menjaga kesehatan dan berat badan ideal.

Beberapa jenis serat bisa membantu kita tetap merasa kenyang, menstabilkan hormon lapar, dan mengelola rasa lapar.

Pola makan kurang makan serat dan tinggi karbohidrat olahan memberikan efek sebaliknya dan berkontribusi terhadap kenaikan berat badan, termasuk menjadi penyebab perut buncit.

Beberapa makanan tinggi serat seperti sayur dan buah, kacang-kacangan, dan gandum utuh.

Baca juga: 16 Makanan Tinggi Serat yang Menyehatkan Tubuh

8. Kurang tidur

Kualitas tidur yang buruk juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan dan menjadi penyebab perut buncit.PEXELS/COTTONBRO Kualitas tidur yang buruk juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan dan menjadi penyebab perut buncit.
Ada banyak studi yang mengaitkan tidur tidak berkualitas dengan kenaikan berat badan, termasuk menjadi penyebab perut buncit.

Sebabnya, kurang tidur sering kali memicu perilaku tidak sehat, seperti makan makanan tinggi kalori dan tidak melakukan aktivitas fisik karena tubuh merasa kelelahan.

Selain itu, gangguan tidur juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Salah satu gangguan tidur paling umum adalah sleep apnea juga membuat napas seseorang berhenti secara berulang di malam hari karena jaringan lunak di tenggorokan menghalangi jalan napas.

Kurang tidur dan kenaikan berat badan menghadirkan skenario mirip ayam dan telur. Sebab, kurang tidur berkontribusi terhadap kenaikan berat badan, tetapi Indeks Massa Tubuh (BMI) yang tinggi juga dapat menyebabkan gangguan tidur.

Baca juga: 6 Masalah Kesehatan Akibat Kurang Tidur

Penyebab perut buncit yang tidak bisa diubah

Beberapa penyebab perut buncit yang tidak dapat dimodifikasi seperti faktor genetik dan perubahan hormon, seperti periode menopause.SHUTTERSTOCK/JPC-PROD Beberapa penyebab perut buncit yang tidak dapat dimodifikasi seperti faktor genetik dan perubahan hormon, seperti periode menopause.

Seperti yang telah dijelaskan, penyebab perut buncit adalah yang dapat dikontrol atau dimodifikasi dan ada yang tidak.

Beberapa penyebab perut buncit yang tidak dapat dimodifikasi seperti faktor genetik dan perubahan hormon, seperti periode menopause.

Meski kondisi seperti menopause adalah bagian dari proses penuaan yang alami, kita masih dapat melakukan intervensi seperti terapi estrogen untuk menurunkan risiko penyimpanan lemak perut dan risiko kesehatan terkait.

Untuk mencegah lemak perut berlebih, orang-orang yang sudah memasuki masa menopause juga bisa berkonsultasi dengan dokter gizi untuk mendiskusikan pola makan yang tepat.

Baca juga: 9 Cara Mengecilkan Perut Buncit Secara Alami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com