Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 4 Jenis Beras yang Paling Sehat untuk Dikonsumsi, Apa Saja?

Kompas.com - 22/09/2021, 10:31 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Healthline

Ini diakui sebagai gandum utuh dan mengandung sekitar tiga kali lebih banyak serat maupun protein daripada nasi putih, yang lebih mengenyangkan.

Sama seperti beras hitam, jenis beras yang satu ini juga memiliki kandungan serat yang tinggi, sehingga bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan dan menurunkan kolesterol.

"Beras liar juga tinggi antioksidan penangkal penyakit dan vitamin C," kata Roosevelt.

Beras liar juga sumber vitamin dan mineral yang baik, termasuk vitamin B, magnesium, dan mangan. Apalagi, penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antioksidannya 30 kali lebih besar daripada beras putih.

Baca juga: Ambil Manfaat Besar dengan Rutin Sarapan Gandum Utuh dan Biji-bijian

3. Beras cokelat

Dengan teksturnya yang padat, beras cokelat adalah salah satu pilihan beras yang lebih baik karena kaya akan vitamin B, zinc, dan magnesium.

Dedak beras cokelat juga mengandung antioksidan flavonoid apigenin, quercetin, dan luteolin. Senyawa ini berperan penting dalam pencegahan penyakit.

Konsumsi makanan yang kaya flavonoid secara teratur telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan kanker tertentu.

Meski beras cokelat memberikan jumlah kalori dan karbohidrat yang sama dengan nasi putih, namun jenis ini memiliki serat sekitar tiga kali lebih banyak dan lebih tinggi proteinnya.

Serat dan protein sama-sama meningkatkan perasaan kenyang dan dapat membantu kita mempertahankan berat badan yang sehat.

Konsumsi beras cokelat dapat membantu mengatur gula darah dan insulin, hormon yang mendukung kadar gula darah yang sehat.

Baca juga: Beras Cokelat vs Beras Putih, Mana yang Lebih Sehat?

"Beras cokelat juga merupakan gandum utuh yang tinggi serat, sehingga dapat membantu menstabilkan gula darah dan meningkatkan rasa kenyang," kata dokter gizi klinis yang berbasis di California, Vikki Petersen, DC, CCN, CFMP.

Sebuah penelitian pada 15 orang dewasa yang kelebihan berat badan menunjukkan bahwa mereka yang makan 200 gram beras cokelat selama lima hari memiliki kadar gula darah puasa dan insulin yang jauh lebih rendah.

Selain itu, kelompok beras cokelat mengalami persentase perubahan insulin puasa yang 57 persen lebih rendah dari persentase perubahan lima hari yang diamati pada kelompok beras putih.

Maka, beras cokelat mungkin menjadi pilihan yang lebih baik bagi mereka yang menderita diabetes. Terutama karena tinggi magnesium dan mineral yang memainkan peran penting dalam gula darah, serta metabolisme insulin.

Baca juga: 4 Rekomendasi Diet untuk Penderita Diabetes

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com