Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyikapi Food Shaming, Komentar Nyinyir Soal Makanan

Kompas.com - 22/09/2021, 14:11 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Selain itu, Peterson juga memiliki beberapa tips lain untuk melawan rasa bersalah dan food shaming, seperti berikut ini.

Mencari bantuan profesional atau self-help

Ada banyak buku yang dapat membantu kita menghadapi food guilt. Namun, menghubungi seorang psikolog yang memiliki spesialisasi terkait makanan bisa membantu jika tidak ingin mencoba self-help.

Apapun yang kita pilih, jangan coba-coba menghindari makanan yang kita sukai atau sampai dipermalukan karenanya.

Selain itu, Peterson juga menyarankan untuk menuliskan perasaan kita dan mengevaluasinya.
Terkadang, kita terlalu keras pada diri sendiri karena ingin “lebih baik.” Jadi, dengan melihat segala sesuatunya secara netral, kita bisa menghentikan kenegatifan yang terjadi.

Baca juga: Berkeringat Setelah Makan, Bisa Jadi Pertanda Penyakit

Makan dengan tenang dan jangan terlalu terburu-buru

Alih-alih makan terburu-buru, cobalah makan dengan pelan dan nikmati setiap gigitan. Pikirkan rasa dan bahan baku yang membentuk apa yang kita makan dan nikmati momen makan kita.

“Dapatkan, nikmati, dan lanjutkan hidup,” ujar Peterson.

Tetap tenang saat dikomentari

Saat seseorang mengomentari apa yang kita makan, jangan marah. Tetaplah tenang dan berikan respons langsung. Misalnya dengan mengatakan, “Aku merasa sedikit emosi saat kamu menunjuk makananku. Itu tidak membantu.”

Lalu, jika merasa komentar itu tidak bermaksud buruk, kita bisa mengatakan, “Jangan selalu berkomentar negatif dong. Tapi, cobalah mengatakannya dengan cara lain.”

Baca juga: Awas, Ini Bahayanya jika Sering Rebahan Setelah Makan

Perhatian atau Food Shaming?

Terkadang, seseorang berkomentar karena mereka memperhatikan kita, meski terdengar seperti kritikan.

Peterson meyakini bahwa perhatian dari teman atau anggota keluarga terkadang baik dan dapat menolong dan menyadarkan kita. Apalagi, jika kita mudah stres atau menjadikan makanan sebagai pelarian.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com