Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Berbagai Gejala Kanker pada Anak, Orangtua Harus Jeli

Kompas.com - 23/09/2021, 14:05 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker merupakan penyakit mematikan yang disebabkan pertumbuhan sel atau jaringan yang tidak terkendali. Sayangnya, penyakit ini juga banyak menyerang bayi hingga anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun.

Bulan September diperingati sebagai Bulan Kesadaran Kanker Anak Sedunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, ada 400.000 diagnosis kanker yang terjadi pada anak dan remaja di seluruh dunia, setiap tahunnya.

Ada banyak jenis kanker anak yang didiagnosis, namun kasus yang paling banyak adalah leukemia (kanker darah).

Selain itu, angka kejadian kanker anak di Indonesia juga semakin meningkat sehingga orangtua wajib mewaspadainya.

Menurut Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDI) tahun 2005-2007, perkiraan angka kejadian kanker anak berusia 0-17 tahun sebesar 9 per 100.000 anak. Sedangkan pada anak usia 0-5 tahun yaitu 18 per 100.000 anak.

Baca juga: Kendala Layanan Kanker Anak saat Pandemi

Data yang dikutip dari laman Kementeriaan Kesehatan RI ini juga menyebutkan, angka kejadian pada usia 5-14 tahun mencapai 10 per 100.000 anak.

Gejala kanker anak yang harus dikenali orangtua

Diagnosis kanker anak juga lebih sulit dilakukan karena pasien umumnya belum mampu menjelaskan gejalanya.

Anak-anak masih belum paham benar menjelaskan apa yang dirasakannya sehingga orangtua harus lebih jeli.

Sejauh ini, dunia kesehatan juga belum menemukan penyebab terjadinya kanker pada anak. Meski demikian, risikonya bisa ditekan dengan melakukan sejumlah langkah yang tepat.

Baca juga: Inilah 7 Makanan Sehat yang Menurunkan Risiko Kanker

Berikut adalah gejala kanker anak yang harus dikenali orangtua, dikutip dari laman Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):

  • Sakit kepala yang berat disertai muntah berulang
  • Demam berulang yang tidak dapat dijelaskan
  • Perubahan warna mata
  • Pucat
  • Benjolan yang tidak wajar, membesar dengan cepat namun tidak nyeri
  • Berat badan turun, nafsu makan berkurang yang tidak dapat dijelaskan
  • Pembesaran perut
  • Mudah memar berupa bintik merah pada kulit (pendarahan kulit)

Baca juga: Agar Anak Tetap Aktif di Rumah, Coba Lakukan 4 Olahraga Seru Ini

Pentingnya mengenali gejala dini kanker anak

Jumlah kasus kanker anak hanya mencapai 3-5 persen keseluruhan kasus. Namun, penyakit ini menjadi penyebab kematian kedua terbesar pada anak di rentang usia 5-14 tahun.

Angka kematian kanker anak memang tergolong tinggi, mencapai 50-60 persen. Hal ini dipicu penanganan yang terlambat sehingga pasien sudah berada di stadium lanjut.

Oleh sebab itu, penting agar kita bisa mengenali gejala dini kanker anak untuk memudahkan penanganan. Perhatikan kondisi kesehatan anak dan berbagai keluhan yang mencurigakan.

Apabila mengalami sejumlah gejala kanker anak, orangtua dianjurkan segera berkonsultasi dengan dokter. Hal ini untuk mengkonfirmasi kondisi kesehatan anak berdasarkan pertimbangan pakarnya.

Diperkirakan ada empat faktor yang memicu kanker anak yaitu genetik, zat kimia, virus, dan radiasi. Untuk menekan risiko itu, orangtua dianjurkan mengajarkan perilaku hidup sehat pada anak sejak masa kanak-kanak.

Perilaku tersebut termasuk cek kesehatan secara berkala, menjauhkan anak dari paparan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet sehat, istirahat cukup dan mengelola stres pada anak.

Baca juga: 10 Langkah Cegah Kanker Rekomendasi Pakar Kesehatan Harvard

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com