Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2021, 16:37 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Cancer.org

KOMPAS.com - Kanker anak merupakan penyakit mematikan yang terjadi pada bayi hingga remaja di bawah usia 18 tahun.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan ada 400.000 kasus kanker anak yang terjadi setiap tahunnya di seluruh dunia. Penyakit ini juga menjadi penyebab kematian kedua terbesar pada anak di rentang usia 5-14 tahun.

Hal yang disayangkan, sejauh ini belum diketahui penyebab atau risiko yang menyebabkan terjadinya kanker pada anak.

Banyak penelitian telah berusaha mengidentifikasi penyebab kanker anak namun hasilnya belum optimal. Namun dipastikan sangat sedikit kanker pada anak-anak yang disebabkan oleh paparan lingkungan atau faktor gaya hidup.

Dugaan sementara, kanker anak muncul karena interaksi dari empat faktor yaitu genetik, zat kimia, virus, dan radiasi.

Baca juga: Kenali Berbagai Gejala Kanker pada Anak, Orangtua Harus Jeli

Jenis kanker anak yang paling sering terjadi

Menurut Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (Srikandi) tahun 2005-2007, ada beberapa jenis kanker anak yang lebih sering terjadi dibandingkan yang lainnya.

Kasus tertinggi adalah jenis kanker darah yakni leukemia, yang terjadi 2,8 per 100.000 anak. Kejadian ini disusul dengan kanker retinoblastoma terjadi pada 2,4 per 100.000 anak, osteosarkoma yang terjadi pada 0,97 per 100.000 anak, kanker limfoma maligna pada 0,75 per 100.000 anak. 

Dua jenis kanker anak lainnya yang paling sering muncul adalah karsinoma nasofaring pada 0,43 per 100.000 anak dan neuroblastoma yang kejadianya mencapai 10,5 per 100.000 anak.

Baca juga: Agar Terhindar dari Kanker Usus Besar, Lakukan 6 Hal Ini

Leukemia

Leukemia merupaka penyakit kanker darah yang berawal dari sumsum tulang. Jenis yang paling umum pada anak-anak adalah leukemia limfositik akut (ALL) dan leukemia myeloid akut (AML).

Gejalanya antara lain demam tanpa sebab yang jelas, kejang sampai penurunan kesadaran, pendarahan kulit dan atau pendarahan spontan, dan pembesaran buah zakar dengan konsistensi keras.

Ilustrasi pasien SHUTTERSTOCK/sumroeng chinnapan Ilustrasi pasien

Anak juga bisa merasakan nyeri tulang akut sehingga cenderung tidak mau berdiri atau berjalan dan lebih nyaman digendong. Penyakit ini dapat berkembang dengan cepat sehingga butuh penanganan sesegera mungkin.

Baca juga: 9 Gejala Leukemia yang Perlu Diwaspadai

Retinoblastoma

Retinoblastoma adalah kanker mata yang kasusnya sering dijumpai pada anak usia di bawah lima tahun.

Gejala kanker anak ini termasuk manik mata berwarna putih, mata kucing, juling, kemerahan, pembesaran bola mata, peradangan jaringan bola mata, dan penglihatan buram.

Umumnya, orangtua atau dokter anak akan menyadari hal ini karena kondisi mata anak memang terlihat janggal.

Baca juga: Sama-sama Kanker Darah, Kenali Perbedaan Leukimia dan Limfoma

Osteosarkoma

Osteosarkoma adalah penyakit kanker yang menyerang tulang dan sering terjadi pada remaja. Penyakit ini biasanya berkembang di area tulang yang pertumbuhannya cepat, misalnya saja ujung kaki atau lengan.

Salah satu gejala yang paling mudah dikenali adalah nyeri tulang di malam hari, dengan atau tanpa aktivitas berat. Selain itu, penderitanya juga akan mengalami pembengkakan, kemerahan dan suhu tubuh menghangat di area yang diserang kanker. 

Limfoma maligna

Kanker anak lain yang sering terjadi adalah limfoma maligna yang disebabkan pembengkakan jaringan getah bening. Jaringan primer ini mengganas dan menjadi padat sehingga mengganggu fungsi kerja tubuh.

Penyakit ini disebabkan adanya kelainan limfosit yakni sejenis sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem daya tahan tubuh.

Sejumlah gejala utama yang harus dikenali orangtua misalnya pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, pangkal paha, dan tanpa rasa nyeri.

Baca juga: Kanker Kelenjar Getah Bening: Penyebab, Gejala, dan Stadium

Karsinoma nasofaring

Kanker anak ini disebabkan adanya tumor ganas pada daerah antara hidung dan tenggorokan. Gejala dini yang bisa dikenali antara lain ingus bercampur darah, pilek, air ludah kental, hidung tersumbat, dan mimisan.

Selain itu, adapula sejumlah gangguan telinga seperti tuli sebelah, telinga berdengung, nyeri telinga dan sensasi penuh di telinga.

Neuroblastoma

Neuroblastoma adalah penyakit kanker yang banyak terjadi pada bayi dan anak di bawah usia 10 tahun. Hal ini dimulai pada bentuk awal sel saraf yang ditemukan pada embrio atau janin yang sedang berkembang.

Neuroblastoma adalah tumor embrional dari sistem saraf simpatis yang berasal dari cikal bakal jaringan saraf. Penyakit ini bisa muncul di area tubuh mana saja namun seringkali terjadi di perut.

Gejala yang ditimbulkan antara lain pembengkakan, pendarahan di sekitar mata dan mata menonjol, kontraksi pupil, gangguan fungsi kandung kemih dan usus.

Baca juga: Kendala Layanan Kanker Anak saat Pandemi 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Cancer.org
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com