Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkat Besi Tak Populer, Eko Yuli Irawan Biasa Tanding Tanpa Penonton

Kompas.com - 23/09/2021, 18:14 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Olimpiade Tokyo 2020 digelar dalam situasi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Akibatnya, dilakukan sejumlah penyesuaian demi memastikan keamanannya dari penyebaran infeksi virus. 

Salah satunya adalah ketiadaan penonton dalam semua cabang olahraga yang dilangsungkan. Hal ini tentunya terasa tidak lazim bagi sebagian besar atlet yang familiar ditonton dan didukung oleh banyak orang.

Ada anggapan pertandingan tanpa penonton berdampak negatif pada kondisi mental atlet. Banyak yang tidak bersemangat khususnya karena tidak disaksikan oleh para suporter dan orang-orang terkasih.

Baca juga: Rasa Berbeda yang Dialami Pelatih Eko Yuli pada Olimpiade Tokyo 2020

Namun dilema ini rupanya tidak dirasakan oleh Eko Yuli Irawan ketika bertanding di Tokyo Juli lalu.

Lifter yang bakal membela Jawa Timur di Papua ini mengatakan ketiadaan penonton tidak menjadi kendala baginya dalam meraih medali.

Ironisnya, hal ini terjadi karena ia sudah terbiasa berlaga tanpa disaksikan penonton. Mentalnya dalam bertanding sudah jauh lebih kuat, dengan atau tanpa dukungan suporter Indonesia.

"Karena tidak populer, sudah biasa kondisi penonton sepi, jadi tidak merasa terganggu," ujarnya sembari tertawa.

Ia berpendapat, atlet profesional seharusnya bisa bertanding dalam situasi apapun. Termasuk ketika bersaing di negara asing tanpa dukungan penonton setanah air.

Atlet yang debut internasional di usia 17 tahun ini punya trik khusus agar mentalnya tidak goyah meski minim dukungan.

"Saya anggap penonton itu datang untuk mendukung saya semua, meskipun mungkin official tim lain...intinya jangan dianggap siapa yang datang siapa yang enggak," tandasnya.

Baca juga: Apa Itu Angkatan Snatch dan Clean and Jerk pada Angkat Besi?

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com