Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2021, 18:29 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber SHAPE

Sebaliknya, tangan kita harus tetap di sisi dan begitu kita masuk ke dalam ritme, kita seolah seperti patung yang melompat saja.

Kita akan memakai otot lengan dan bahu untuk mengayunkan tali, serta otot inti untuk menjaga diri tetap stabil saat melompat, tetapi secara keseluruhan, aktivitasnya tidak membebani tubuh bagian atas seperti berlari.

Baca juga: Bentuk Otot dan Kikis Lemak dengan Rajin Lompat Tali

Efeknya pada persendian

Baik untuk lompat tali maupun lari, benturan sendi bergantung pada permukaan tempat kita berada.

Misalnya, beton keras mungkin akan memiliki dampak paling negatif pada persendian, apakah kita sedang joging atau lompat tali.

"Banyak petinju yang melakukannya di atas ring, sehingga memiliki dampak minimal pada tulang dan persendian," terang Duquette.

Demikian pula, Gatlin merekomendasikan untuk memilih permukaan aspal daripada trotoar beton atau berlari di atas treadmill yang dirancang khusus untuk mengurangi dampak pada persendian.

Kemudian, dampak latihan lompat tali juga dapat bervariasi berdasarkan tingkat pengalaman dan intensitas kita melakukannya.

"Ketika kita adalah seorang pemula, salah satu kesalahan yang saya lihat adalah orang melompat terlalu tinggi dan terlalu keras," kata Duquette.

"Ini mungkin akan menjadi latihan high impact, sampai kita mendapatkan ritmenya sehingga makin ringan," tutur dia.

Oleh sebab itu, dia menyarankan kita untuk melompat dengan kecepatan sedang di permukaan yang lembut dan dengan bentuk yang sempurna agar dampak yang ditimbulkan sangat rendah.

"Tetapi, jika kita meningkatkan kecepatan atau bekerja dengan sistem energi anaerobik, dampaknya akan meningkat lagi," imbuh dia.

Baca juga: 6 Tips Memulai Rutinitas Lari untuk Pemula

Kesimpulan

Lompat tali dan lari menawarkan manfaat kesehatan kardiovaskular dan pembentukan otot yang serupa, dengan dampak yang sebanding, meskipun saat lari kita menggunakan lebih sedikit otot kaki dibanding lompat tali.

Jika kamu suka berlari karena ingin bergerak sambil melihat pemandangan, maka berlarilah. Tapi jika kamu ingin berada di satu tempat saja, maka lompat tali bisa menjadi pilihan.

Jadi pada akhirnya, latihan terbaik adalah yang benar-benar kita nikmati dan tentu saja tidak membuat kita sakit saat melakukannya.

Kita juga bisa melakukan keduanya selang-seling untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Keduanya akan saling melengkapi dan membuat kita makin sehat dan bugar.

Baca juga: 10 Manfaat Olahraga Lompat Tali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber SHAPE
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com